25 Hektare Padi di Kulon Progo Gagal Panen, Kelompok Tani: Kami Harus Mengadu ke Siapa?

- 3 Juni 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi gagal panen. Dikabarkan seluas 25 hektare tanaman padi di Kulon Progo mengalami gagal panen, kelompok tani setempat pun kebingungan.
Ilustrasi gagal panen. Dikabarkan seluas 25 hektare tanaman padi di Kulon Progo mengalami gagal panen, kelompok tani setempat pun kebingungan. /Pikiran-rakyat.com/ADE MAMAD

PR SOLORAYA - Seluas 25 hektare tanaman padi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengalami gagal panen.

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com melalui ANTARA News pada 3 Juni 2021, keadaan tersebut disebabkan oleh tidak adanya air yang mengalir dari saluran Irigasi Plelen.

Bingat Sudiyanto selaku Ketua Kelompok Tani Sido Dadi Dusun Karangasem, Desa Sidomulyo mengaku tanaman padi tersebut selalu mengalami gagal panen setiap musim tanam kedua.

Baca Juga: Usai Viral Ogah Beli Tas Branded, Terkuak Kesederhanaan Cinta Laura yang Lain: Suka Makan Tempe dan Ikan Asin

Pihaknya telah mengajukan suplisi dari irigasi Kalibawang, namun justru mengalami kegagalan karena debit air yang tidak maksimal.

“Setiap musim tanam kedua, kami pasti gagal panen atau puso. Irigasi Plelen tidak ada air yang mengalir setiap pertengahan masa tanam. Kami sudah mengajukan suplisi dari Irigasi Kalibawang tapi gagal karena debit air juga sudah tidak bisa dimaksimalkan,” jelas Bingat.

Akibatnya, setiap petani harus mengalami kerugian senilai jutaan rupiah karena sudah mengeluarkan biaya untuk membeli benih, biaya tanam, hingga pupuk.

Baca Juga: Drakor Baru Song Kang dan Han Seo Hee Akan Diberi Label 19+ untuk Sejumlah Episodenya

Pihaknya mengaku bingung harus mengadu kepada siapa setiap kali ada tanaman padi yang mengalami gagal panen.

Selain kesulitan membeli pupuk, pihaknya juga mengeluh terhadap harga jual pada produk hasil pertanian yang murah.

“Kami ini harus mengadu kepada siapa. Kami sudah kesulitan membeli pupuk, dan harga jual produk pertanian murah, kenapa kami harus menanggung kerugian karena tanaman padi kami puso setiap masa tanam kedua," tutur Bingat.

Baca Juga: Hasil Prancis vs Wales, Kembalinya Benzema Membuat Lini Depan Prancis Mengerikan

"Kami berharap pemkab bergerak cepat mengatasi masalah air untuk pengairan di wilayah kami,” ujar Bingat.

Menurut Bingat, tingkat produktivitas tanaman padi di Desa Sidomulyo biasanya mencapai 8 ton gabah kering panen per hektare.

Namun, tingkat produktivitas padi tersebut akan lebih optimal jika didukung dengan ketersediaan air yang mencukupi.

Pihaknya juga telah berencana untuk segera membangun embung di wilayah Desa Sidomulyo.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah