PR SOLORAYA - Pada Minggu, 6 Juni 2021, BMKG mengumumkan kerja sama dengan dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), untuk mengembangkan sistem prakiraan atau prekursor terhadap gempa berskala lebih dari 6,5 magnitudo.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, riset terkait sistem prakiraan atau prekursor yang bekerjasama dengan LIPI ini, akan fokus mengkaji gempa bumi yang bersifat merusak.
“Mulai tahun 2021 ini, riset bersama dilakukan BMKG dan LIPI untuk kajian prekursor gempabumi yang memfokuskan pada potensi gempa-gempa merusak,” ujar Rahmat pada Minggu 6 Juni 2021, dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.
Rahmat mengungkapkan bahwa riset itu merupakan pengembangan dari sistem prekursor yang dimiliki BMKG saat ini.
Sistem prekursor yang berlaku sekarang disebut belum mampu mendeteksi secara akurat gempa-gempa yang bermagnitudo lebih dari 6,5.
“Saat ini prekursor yg dikembangkan oleh BMKG belum mampu secara baik atau akurat untuk gempa-gempa dengan magnitudo atau kekuatan yang besar lebih dari 6,5,” tutur Rahmat.
Baca Juga: Siap-siap! BTS Meal Resmi Keluar pada 9 Juni 2021 Mendatang, Begini Cara Pesannya
Meski belum mampu mendeteksi gempa-gempa yang berpotensi merusak secara akurat, sistem precursor BMKG memiliki akurasi 60-70 persen terhadap deteksi gempa bumi magnitudo 5 sampai 6.