Network
PR SOLORAYA - Pemilihan presiden (Pilpres) selanjutnya akan diselenggarakan pada tahun 2024 mendatang.
Meski pilpres masih diselenggarakan tiga tahun lagi, sejumlah partai politik (parpol) sudah melihat bibit-bibit kader, yang akan dijadikan pemimpin.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sempat dikabarkan berkonflik, dalam memilih kader mereka untuk maju di perhelatan pilpres 2024 mendatang.
Bahkan PDIP sampai pecah menjadi dua kubu, lantaran ada dua tokoh yang dijagokan.
Baca Juga: PDIP soal Profesor Kehormatan Unhan untuk Mega: Ibu Telah Terima 9 Gelar Doktor Honoris Causa
Adapun dua tokoh tersebut adalah Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Nama Ganjar Pranowo bahkan sering masuk dalam peringkat tiga besar, survei masyarakat terhadap pilpres.
Sebagaimana diberitakan Kabar Besuki dalam artikel "Sering Puncaki Elektabilitas Capres 2024, Ganjar Pranowo: Orang PDIP Kalau Ada Survei Jangan Kegeeran", Ganjar meminta kader PDIP untuk tak perlu memusingkan hasil survei.
Ganjar meminta kader yang lain fokus pada kejadian yang harus segera ditangani.
Baca Juga: Viral Ukulele Dirusak Satpol PP, Wali Kota Pontianak Minta Maaf dan Janji Berikan Ganti Rugi
"Saya anggota partai, PDI Perjuangan. Seluruh anggota tahu persis bahwa urusan capres itu bukan urusan Ganjar dan Gubernur. Tapi ini urusan ketua umum," ujarnya seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews.
Dia juga melanjutkan apabila elektabilitas itu sebaiknya tidak terlalu dianggap serius.
"Yang ingin sampaikan, orang PDI Perjuangan itu kalo ada survei-survei gak perlu ge-er. Jangan kegeeran. Maka kita punya tugas menyelesaikan amanah yang diberikan masing-masing," katanya.
Baca Juga: Ririe Fairus Beberkan Fakta Terkait Mantan Suaminya, Ayus dan Nissa Sabyan Benar Telah Menikah Siri?
Ganjar merasa jika membicarakan pilpres di tengah pandemi, adalah hal yang tak pantas.
"Rasanya tidak enak ya, bicara rebutan jabatan, polling dan dukung-mendukung. Tentu saya menghormati seluruh suara, tapi saya sendiri rasanya malu mau bicara soal itu," pungkasnya.
Gubernur Jawa Tengah itu ingin fokus menangani pandemi di Jateng, yang tengah meledak.***(Rianti Setyarini/Kabar Besuki)
