BUMN Mulai 'Pincang' dan Banyak Utang, Fadli Zon Geram: Tidak Bisa Menyalahkan Pandemi

- 10 Juni 2021, 13:37 WIB
Fadli Zon.
Fadli Zon. /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi.

PR SOLORAYA - Sejumlah unit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikabarkan mengalami kerugian yang cukup besar.

Ada unit BUMN yang mulai pincang, lantaran harus menanggung utang yang cukup tinggi.

Beberapa waktu lalu PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) disebut mulai 'pincang' setelah disebut semakin merugi.

Bukan hanya Garuda Indonesia, kerugian juga turut dialami oleh unit BUMN lain.

Baca Juga: Ibadah Haji 2021 Batal, Pemerintah Indonesia Segera Lakukan Pembahasan Dengan Arab Saudi Terkait Haji 2022

Kepincangan di tubuh BUMN itu pun mendapat sorotan dari sejumlah pihak, terutama Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Blak-blakan Ungkap Alasan BUMN di Ujung Tanduk, Fadli Zon: Akibat Joroknya Tata Kelola" mantan Wakil Ketua DPR itu secara blak-blakan mengungkapkan, joroknya tata kelola menyebabkan BUMN tersungkur.

“BUMN kita tersungkur akibat beban penugasan dan joroknya tata kelola,” tulisnya.

Fadli Zon mengatakan bahwa ambruknya keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yang tengah menjadi sorotan belakangan ini, terus terang membuatnya geram.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta? Yaqut Cholil Quomas Dicopot Jadi Menag

Maskapai berusia 72 tahun tersebut terjerat lilitan utang yang menggunung dan menderita kerugian cukup besar.

“Saat ini, Garuda tercatat memiliki utang US$4,9 miliar dolar, atau setara Rp70 triliun. Angka tersebut meningkat sekitar Rp1 triliun setiap bulannya jika Garuda terus menunda pembayaran kepada pemasok (lessor),” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa selain utang yang menggunung, PT Garuda Indonesia juga terlilit kerugian yang cukup besar.

“Saat ini, operational cost (biaya operasi) Garuda tiap bulan mencapai US$150 juta, padahal pendapatannya hanya tinggal US$50 juta. Artinya, tiap bulan perusahaan pelat merah ini merugi sekitar US$100 juta,” sambungnya.

Baca Juga: Daftar Hari Penting Nasional dan Internasional Terlengkap Tahun 2021

Belum mereda kasus PT Garuda dengan utang yang menumpuk, Politikus Partai Gerindra itu juga keheranan dengan PLN yang dikabarkan juga memiliki utang yang besar.

“Belum reda kasus ambruknya Garuda, kini kita disuguhi fakta baru utang PLN (Perusahaan Listrik Negara) @pln_123 yang disebut mencapai Rp500 triliun. Fakta ini juga ikut membuat kita heran. Bagaimana tidak?” tulisnya, sebagaimana Pikiranrakyat-Soloraya.com kutip dari akun Twitter @fadlizon, yang diunggah pada 10 Juni 2021.

Fadli Zon pun meminta masyarakat dan pihak yang harus bertanggungjawab untuk tak menyalahkan kondisi pandemi saat ini.

Baca Juga: Soroti Euforia BTS Meal, Prof. Zubairi Djoerban: Antrean Ojol Cuma Menjalani Tugas

“Sayangnya kita tak bisa menyalahkan pandemi. Sebab, sejak sebelum pandemipun, utang dan kinerja BUMN kita telah mendapat sorotan dari berbagai lembaga internasional dan pemeringkat utang,” ujarnya.

Fadli Zon juga mengatakan bahwa terlalu banyaknya penugasan Pemerintah, terutama BUMN Karya, yang melebihi kemampuan keuangan perusahaan, warisan inefisiensi organisasi ditambah dengan penunjukan direksi dan komisaris BUMN yang dilakukan secara tak professional.

“Karena tidak didasarkan pada faktor kompetensi; telah membuat BUMN berada di tubir jurang kebangkrutan,” tulisnya.*** (Ayu Nur Anjani/Pikiran Rakyat)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah