Kemenag Keluarkan Aturan Soal Sholat Idul Adha 1442 Hijriah di Tengah Pandemi Covid-19

- 23 Juni 2021, 16:02 WIB
Ilustrasi sholat.
Ilustrasi sholat. /Pixabay

Baca Juga: Ingatkan Pemerintah Banyak Orang Abai Prokes Usai Divaksin, Ernest Prakasa: Bagiin Juga Cara Kerja Vaksin

Adapun surat edaran panduan tersebut ditujukan untuk kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Urusan Agama, pemimpin organisasi Islam, pengurus masjid dan musala, panitia peringatan hari besar Islam, dan warga Muslim.

Dalam edaran tersebut, meski sholat Idul Adha tetap bisa dilakukan oleh masyarakat yang berada di luar zona merah, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Hal itu bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19, dan mencegah adanya klaster baru.

Peserta sholat Idul Adha pun harus dibatasi sebanyak 50 persen dari tempat ibadah.

Baca Juga: Beberkan Persiapan Pernikahan dengan Lesti Kejora, Rizky Billar Stop Syuting Striping

Panitia juga harus mengecek suhu tubuh jemaah, dan memastikan para jemaah taat prokes, serta membawa peralatan sholat masing-masing.

Pada surat edaran Menag tersebut, lansia, orang yang baru sembuh, orang yang baru pulang dari pejalanan, tidak boleh ikut sholat Idul Adha di masjid atau tempat ibadah umum.

Khatib diharuskan memakai masker dan pelindung wajah saat ceramah. Lama ceramah pun maksimal 15 menit.

Setelah sholat Idul Adha selesai, masyarakat diminta segera pulang dan tak melakukan kontak fisik.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah