Upacara diakhiri dengan mengganti kelambu. Kelambu yang lama nantinya dilabuh atau dihanyutkan di Pantai Selatan.
“kami akan mencari waktu yang tepat untuk melabuh seluruh kelambu, ageman yang dipakai eyang amangkurat ini
“kami akan mencari waktu yang tepat untuk melabuh seluruh kelambu dan ageman yang dipakai Eyang amangkurat ini,” katanya.
Baca juga: Pastikan Stok Aman, Menko Muhadjir Minta Kepala Daerah Tidak Menstok Vaksin
Gusti Moeng mengatakan sebenarnya upacara Jamasan merupakan puncak dari rangkaian upacara adat yang berlangsung selama tiga hari.
“Di Keraton Surakarta kami sudah mengadakan wilujengan,” katanya usai upacara.
Wilujengan di Keraton Surakarta digelar untuk menyiapkan kelambu Makam Amangkurat Agung.
Kelambu itu kemudian dipersembahkan di Sasana Sumewa, Pagelaran Keraton Surakarta. Tepatnya di Bangsal Pangrawit.
“Tadi malam yang kebetulan juga malam terakhir Bulan Suro kami sanggarkan atau diujubke,” terangnya.
Baca juga: Ramalan Terbaru Denny Darko, Sebut Ini Waktu Berakhirnya Covid-19 di Indonesia dan Dunia