Beritasoloraya.com - Cara mengkonsumsi sabu dari anus mendadak ramai diperbincangkan di media sosial setelah Polisi menangkap Coki Pardede karena penyalahgunaan narkoba.
Cara tak biasa ini belum banyak dikenal di Indonesia. Namun di luar negeri, metode yang disebut booty bumping atau boofing ini sudah cukup populer di kalangan pengguna narkoba.
Selain sabu, boofing dapat digunakan untuk mengonsumsi narkotika dan obat terlarang (narkoba) jenis lain seperti kokain bahkan alkohol.
Boofing biasanya dilakukan dengan melarutkan sabu ke air. Larutan ini kemudian disuntikkan ke dubur menggunakan alat suntik. Pengguna terkadang memasukkan sabu ke lubang anus tanpa dilarutkan dengan air terlebih dahulu.
Biasanya, pengguna memilih cara boofing agar tidak meninggalkan 'jejak' suntikan di bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Tiba di Manchester, Ronaldo Jalani Karantina di Rumah Mewah
Boofing disebut-sebut bisa membuat pengguna merasakan efek yang lebih dahsyat dibanding metode lain. Sayangnya, boofing memiliki risiko kesehatan yang cukup serius.
Seperti dikutip dari San Fransisco AIDS Foundation, boofing memiliki risiko sejumlah risiko. Di antaranya:
1. Kerusakan dinding anus
Boofing berisiko merusak dinding anus. Perlu diketahui, dinding anus termasuk bagian tubuh yang mudah sangat sensitif. Obat-obatan, termasuk sabu, sangat mudah menimbulkan iritasi yang berujung pada kerusakan dinding anus.