2. Pendarahan
Jika kerusakan cukup berat, boofing dapat menimbulkan pendarahan saat buang air besar. Risiko ini akan semakin tinggi jika dilakukan berulang-ulang dalam waktu singkat.
Pendarahan umumnya terjadi karena kerusakan dinding anus terjadi secara terus-menerus. Dalam kondisi normal, tubuh dapat menyembuhkan diri jika terjadi kerusakan.
Namun jika terjadi secara terus menerus, tubuh tidak sempat memberpaiki kerusakan yang timbul. Akibatnya, dinding anus akan robek sehingga menimbulkan pendarahan.
Salah satu gejala pendarahan dinding anus adalah keluarnya darah saat buang air besar.
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Boofing meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada anus. Infeksi sendiri merupakan akibat dari adanya kerusakan dinding anus.
Saat dinding anus yang berfungsi melindungi bagian dalam tubuh rusak, virus dan bakteri akan sangat mudah menyebar melalui pembuluh darah yang banyak ditemui di sekitar anus.
Kondisi ini juga meningkatkan risiko Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti HIV/AIDS.***