Di sela-sela acara ritual kirim doa, Gusti Moeng menyampaikan terkait mengapa harus diadakan ziarah makam oleh Kasunanan Surakarta.
“Istilahnya ngunggahke para leluhur. Nanti pas puasa pertama itu ada unggah-unggahan, nanti pas mau Idul Fitri juga ada udun-udunan. Nah, ini sebelumnya kita bersih-bersih makam dan kirim doa kepada leluhur dan memohon supaya mereka semua masuk surga,” kata Gusti Moeng.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Surakarta, Wilayah Solo Ramadhan 1443 H/2022 M
Ziarah makam sendiri bukan hanya sekedar kegiatan tabur bunga saja, melainkan juga dibalut dengan kirim doa secara menyeluruh kepada leluhur.
Runtutan bacaan yang dilantunkan adalah diawali dengan membaca surat Al-Fatihah 7x, surat Al-Ikhlas 7x, surat Al-Falaq 7x, surat An-Nas 7x, kemudian ditutup dengan bacaan tahlil secara ringkas.
Baca Juga: Gusti Moeng Sebut Pewaris Trah Mataram Harus Beragama Islam
Ritual kirim doa berakhir pada pukul 15.30 WIB dan rombongan Kasunanan Surakarta kembali menuju Keraton.***