Dibentuknya Tim Satgas Untuk Mencegah PMK Pada Hewan Ternak

- 18 Juni 2022, 14:49 WIB
Pemkot Madium Jawa Timur bentuk tim Satgas untuk mencegah terjadinya Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak.
Pemkot Madium Jawa Timur bentuk tim Satgas untuk mencegah terjadinya Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak. /Instagram/@ditjen_pkh

BERITASOLORAYA.com - Pemkot Madium Jawa Timur bentuk tim Satgas untuk mencegah terjadinya Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak.

Dibentuknya Tim tersebut berguna agar bisa mengantisipasi penyebaran PMK pada hewan ternak sapi dan kambing menjelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah.

Pada hari Jumat, Muntoro Danardono selaku Kepala DKPP di Madiun menyampaikan bahwa tim Satgas PMK tersebut merupakan gabungan dari anggota TNI, DKPP, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.

Baca Juga: Begini Kata Moh Sholeh Tentang Tanggapan Jamaah Haji Mengenai Pelayanan Kementrian Agama

Dia juga mengatakan bahwa tim Satgas bertugas melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak yang tinggi di Kota Madiun.

"Mereka bertugas melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan ternak yang tinggi di Kota Madiun, utamanya menjelang Idul Adha. Momentum itu banyak sekali pedagang hewan kurban musiman," ujarnya.

Kemudian, tim Satgas tersebut akan melakukan pemeriksaan beberapa hewan kurban antara lain kambing, sapi, serta domba.

Hewan yang diperjualbelikan itu diwajibkan dalam keadaan sehat.

Baca Juga: 7 Tokoh Ilmuwan Matematika Muslim, Warisan Peradaban Islam 

"Masyarakat yang akan membeli ternak harus dilengkapi dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asalnya ternak tersebut. Kemudian kalau ada ternak yang diduga PMK, segera melaporkan ke DKPP supaya bisa diobati," ucapnya.

Pihaknya semakin intensif menerjunkan para petugas ke lapangan guna melakukan surveilans ke semua hewan ternak yang ada di kota Madiun.

Hal itu dilakukan karena menjelang hari Idul Adha. Surveilans ke seluruh hewan yang paling diutamakan adalah sapi, domba, dan kambing.

Baca Juga: Lirik Lagu Bunga-Bunga Cinta oleh Asmirandah Ft. Dude Harlino, OST Dalam Mihrab Cinta

Apa bila ada hewan ternak yang diketahui terjangkit PMK, maka petugas tersebut akan segera melakukan pengobatan pendukung dengan cara memberikan vitamin serta antibiotik dalam tiga hari sekali hingga hewan ternak tersebut sembuh agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh pada hewan ternak.

Terkait adanya benyebaran PMK di Kota Median, Muntoro Danardono mengatakan bahwa data DKPP Kota Madiun saat ini mencatat terdapat lima ekor sapi yang tertular PMK di bagian wilayah setempat.

Penyebaran PMK tersebut diketahui melalui hasil dari uji laboratorium Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta.

Baca Juga: Lirik Lagu Mana Lolo Banda dan Artinya, Asal Nusa Tenggara Timur

Sementara itu, kelima ekor sapi tersebut merupakan milik peternak di Kelurahan Kelun.

Margaretha Dian selaku Dokter Hewan di Kota Mediun mengatakan pada awalnya, ada 25 sapi yang mengalami gejala klinis PMK yang diketahui berasal dari Kelurahan Kelun, Tawangrejo, dan Pilangbango.

"Setelah dilakukan swab, ditemukan lima ekor dari 25 ekor sapi bergejala klinis tersebut terjangkit PMK," kata Margaretha.

Pihaknya juga mengatakan agar sekiranya masyarakat tidak perlu merasa khawatir mengenai adanya PMK di Kota Madiun ini, sebab PMK tidak menular ke tubuh manusia. Kemudian, penyakit tersebut pun bisa juga disembuhkan.

Baca Juga: Drama Why Her yang Dibintangi Hwang In Yeop Memiliki Rating Tinggi, Penonton Justru Kecewa?

"Yang penting jika ada ternak yang menunjukkan gejala klinis PMK, segera lapor ke DKPP untuk ditindaklanjuti," demikian drh Margaretha Dian. ***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah