7 Tokoh Ilmuwan Matematika Muslim, Warisan Peradaban Islam 

- 18 Juni 2022, 14:35 WIB
Berikut tujuh tokoh ilmuwan muslim matematika yang merupakan warisan peradaban Islam.
Berikut tujuh tokoh ilmuwan muslim matematika yang merupakan warisan peradaban Islam. /Gerait/Pixabay
 
BERITADOLORAYA.com- Banyak sekali tokoh ilmuwan muslim yang jarang diketahui, salah satunya adalah tokoh ilmuwan matematika islam.
 
Tidak jarang pula diketahui bahwa mamatika adalah warisan peradaban Islam yang sangat penting, disamping kedokteran, astronomi, optik, tekhnologi mesin, sejarah dan ilmu-ilmu keagamaan.
 
Pada era kejayaan islam, merupakan kajian yang penting, banyak ilmuwan muslim yang memiliki basic kuat dalam bidang tersebut.
 
 
Bahkan ahli matematika muslim banyak juga yang memiliki ahli dalam ilmu yang lain, seperti keagamaan yang kuat, ilmu astronomi dan ilmu lainnya.
 
Berikut akan diperkenalkan tujuh tokoh ilmuwan matematika muslim pada abad kejayaan islam.
 
1. Abu Wafa al Bawzajani ( 998 M)
 
Abu Wafa al Bawzajani merupakan dalah seorang ahli matematika muslim terbesar. Selain ahli matematika, Ia dikenal juga debagai ahli astronomi dan pengembang trigonometri (ilmu ukur sudut).
 
Abu Wafa merupakan orang yang pertama yang mengajukan beberapa rumus penting dalam trigonometri.
 
Salah satu rumus penting yang didedikasikan kepada Abu Wafa adalah Cos C= Cos a.cos b.
 
 
2. Abu Kamil Syuja (abad 10 M)
 
Abu Kamil Syuja merupakan salah seorang ahli matematika muslim terbesar diabad pertengahan yakni abad 10 M setelah  era Al Khwarizmi.
 
Melalui Leonard dari Pisa dan pengikut-pengikutnya, Abu Kamil Syuja telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan aljabar dan geometri di Eropa.
 
3. Al Jauhary (abad 9 M)
 
Aku Jauhary merupakan seorang ahli matematika pada abad ke-9 M. Ia juga ahli geometer yang bekerja di Bayt al Hikmah (House of Wisdom)
 
Bayt al Hikmah (House of Wisdom) adalah lembaga ilmu pengetahuan yang dibangun oleh Khalifah Al Ma’mun dari dinasti Abbasiyah di baghdad.
 
 
4. Al Karaji (w.410 H/1019 M)
 
Al Karaji merupakan pakar matematika yang berasal dari Persia , ia menulis tentang teori pencabutan akar atau kalkulus mental. 
 
Karya Al Karaji banyak sekali yang membahas tentang sains, diantaranya bukunya yang berjudul Al Badi’ fi al Hisab. 
 
Pada bukunya itu, ia menulis secara rinci untuk pertama kalinya mengenai teori pencabutan akar kuadrat dari sebuah polinomial dengan suatu bilangan yang tidak diketahui.
 
Buku lainnya yang berjudul Al Kafi’ fi al hisab banyak membicarakan mengenai proses-proses kalkulus mental yang disebutnya dengan Al Hawa’i.
 
 
5 Abu Nasr Mansur (w.1039 M)
 
Abu Nasr Mansur adalah seorang ahli matematika asal Persia ang diakini sebagai salah seorang penemu hukum sinus. 
 
Abu Wafa’ adalah guru Abu Nasr Mansur. Ia juga seorang Guru dari ilmuwan besar, Al Biruni. Albiruni menyebut bahwa Abu Nash mansur sebagai seorang penemu beberapa bukti matematika.
 
6. Al Khazin (abad 4 H/10 M)
 
Al Khazin merupakan seorang ahli matematika dan astronom asal Khurasan yang hidup pada abad ke 4 H/ 10 M.
 
Al Khazin banyak menulis matematika dan astronomi. Selain itu, Ia juga seorang yang menawarkan konsep yang berbeda dengan Ptolomeus tentang peredaran matahari dan bumi.
 
Abu Khazin juga mengkritik ptolomeus yang dinilainya gagal mengamati beberapa perubahan diameter matahari yang tampak sepanjang tahun (on the course of the years).
 
 
7.  Aljayani (abad 11 M)
 
Aljayani merupakan seorang penulis dan ahli matematika yang berasal dari Andalusia (Spanyol Islam).
 
Ia juga pernah menulis komentar penting terhadap buku Element karya Euclid dan menulis karyanya dalam trigonometri speric (sperical trigonometry).***
 

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: math.uin-suska.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x