Mengenal HOS Cokroaminoto, Pejuang Kemerdekaan dan Guru Bangsa

- 19 Agustus 2022, 09:23 WIB
HOS Cokroaminoto
HOS Cokroaminoto /Dok. Kemdikbud

BERITASOLORAYA.com “Pemimpin yang hebat menulis seperti jurnalis, berbicara seperti orator.”  Ini adalah salah satu perkataan HOS Cokroaminoto yang terus terngiang di benak Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.

Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto, seorang pejuang kemerdekaan sekaligus guru bagi para pendiri bangsa, lahir pada tanggal 16 Agustus 1882 di Ponorogo. 

HOS Cokroaminoto dikenal sebagai pejuang kemerdekaan sekaligus guru bangsa. 

HOS Cokroaminoto mendirikan salah satu organisasi massa terbesar dalam sejarah nasional, yakni Sarekat Islam (SI). Ia juga dikenal sebagai mentor politik bagi pemuda-pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa ini. 

Baca Juga: Resep Empal Serundeng Gurih Kemiri, Cocok Disajikan Dengan Nasi Putih dan Taburan Bawang Goreng

Perjuangan HOS Cokroaminoto

Lahir sebagai kalangan darah biru, HOS Cokroaminoto yang merupakan putra dari wedana atau asisten bupati di Madiun, R.M. Tjokroamiseno.

Ia mengenyam pendidikan di akademi pamong praja Opleiding School Voor lnlandse Ambtenaren (OSVlA) di Magelang.

HOS Cokroaminoto dikenal akrab dengan kalangan rakyat jelata meski memiliki darah biru.

Ia adalah tokoh yang cukup berpengaruh di masanya karena lantang mengkritisi kolonialisme Belanda. Pemerintah Belanda bahkan memberi julukan "Raja Jawa Tanpa Mahkota" untuknya.

Baca Juga: Hasil West Ham vs Viborg, Tuan Rumah Raih Kemenangan Atas Perwakilan Denmark

HOS Cokroaminoto memulai karier pergerakannya saat bertemu Haji Samanhudi, pendiri Sarekat Dagang Islam tahun 1912. Saat itu ia mengusulkan pergantian nama pergerakan tersebut berubah menjadi Sarekat Islam agar lebih luas cakupannya.

Haji Samanhudi tidak keberatan dan meminta Cokro, panggilan HOS Cokroaminoto, menyusun anggaran dasar SI. Tanggal 10 Desember 1912, SI resmi berdiri diketuai Haji Samanhudi dan Cokro menjabat sebagai komisaris untuk Jawa Timur.

Cokro diangkat sebagai ketua sentral SI yang menggabungkan SI di daerah-daerah tahun 1915 yang akhirnya diakui secara nasional oleh pemerintah Hindia Belanda satu tahun setelahnya.

Baca Juga: Resmi! Pengangkatan PPPK 2022 Telah Dipastikan BKN, Cek Link Pendaftarannya. Bagaimana Nasib CPNS Tahun Ini?

Di bawah kepemimpinan Cokro, SI menjadi organisasi pergerakan yang berupaya mengembangkan ekonomi rakyat serta menghilangkan dominasi ekonomi penjajah Belanda dan pengusaha keturunan China.

Gagasan utama Cokro adalah Indonesia merdeka dari belenggu penjajahan. Ia bercita-cita membangkitkan kebebasan berpolitik dan kesadaran akan hak-hak kaum pribumi.

Cokro aktif menuliskan gagasannya di berbagai surat kabar seperti Bintang Surabaya, Utusan Hindia, dan Fadjar Asia. 

Baca Juga: Persiapan Manchester United Jelang Liga Inggris Pekan Ke-3 Melawan Liverpool

Tahun 1923, sempat terjadi gonjang-ganjing di tubuh SI. Cokro mendepak beberapa anggota SI yang terindikasi berafiliasi dengan paham kiri (komunis). Nama SI akhirnya diubah menjadi Partai Sarekat Islam (PSI).

PSI kembali berubah nama menjadi PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia) tahun 1929. Pasca wafatnya HOS Cokroaminoto, PSII terpecah belah setelah kepergian beberapa tokoh lain.

Hingga akhir hayatnya, HOS Cokroaminoto senantiasa terlibat dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Di rumahnya yang sederhana, ia mendidik anak-anak muda yang kemudian menjadi tokoh berpengaruh. 

Baca Juga: Inilah Cara Mudah Membuat Akun SSCASN Untuk Pendaftaran PPPK 2022, Simak Selengkapnya

HOS Cokroaminoto menyediakan rumahnya untuk diskusi politik dan ideologi anak-anak muda bahkan mempersilakan anak-anak muda tersebut indekos di rumahnya yang sederhana.

Hal ini ia lakukan hingga tutup usia pada tanggal 17 Desember 1934. 

Beberapa di antara murid-muridnya memang berseberangan dalam ideologi pemikiran politik, seperti Musso dengan Partai Komunis Indonesia, Maridjan Kartosoewirjo dengan Negara Islam Indonesia, dan Soekarno Presiden pertama RI. 

Baca Juga: Kumpulan Lirik Lagu Daerah Aceh Secara Lengkap yang Sarat Makna

Meskipun demikian, jasa HOS Cokroaminoto dalam menumbuhkan kekritisan dan daya juang para pemuda untuk kemerdekaan Indonesia sungguh menginspirasi.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah