Network
BERITASOLORAYA.com - Ada kabar baik bagi para pegawai ASN yang kompeten dan berprestasi di lingkungan instansi tempat mereka bekerja.
Karena para ASN yang kompeten dan berprestasi ini akan mendapatkan reward dan promosi jabatan.
ASN yang berprestasi akan mendapatkan kesempatan untuk mengisi posisi tinggi dan strategis karena performa dan profesionalitas mereka.
Baca Juga: Peduli Honorer Sampai Tolak DIhapus, Ganjar Pranowo: Saya Langsung Japri Pak Menteri....
Kabar gembira ini diusulkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam rapat kerja dengan DPR.
Usulan Ganjar ini sesuai dengan misi pemerintah untuk menciptakan birokrasi Indonesia menjadi birokrasi level dunia.
Presiden Jokowi sendiri ingin melakukan transformasi pada birokrasi dan pegawai pemerintah yang ada sekarang.
Tidak heran, kalau seleksi CPNS 2023 akan sangat ketat dan selektif sekali untuk mendukung misi menciptakan pegawai pemerintah kelas dunia.
Ganjar sendiri mengusulkan kepada Menteri PANRB, Azwar Anas untuk memperhatikan para pegawai ASN yang kompeten dan profesional.
MenpanRB bisa memberikan reward besar dan juga kesempatan bagi ASN kompeten untuk menduduki jabatan tertinggi.
Baca Juga: Luar Biasa, Gaji dan Tunjangan PNS Bisa Langsung Beli Rumah dan Mobil, Cek Nominalnya Di SIni...
“Saya sampaikan terkait dengan honorer ini rasanya kita butuh duduk bareng, dan saya juga sampaikan pada ASN-ASN yang bagus mesti tetap kita kasih reward, kita promo, kita kasih kesempatan mereka bisa sampai jabatan tertinggi. Tapi mereka yang korupsi, narkoba, asusila, dan seterusnya, dipecat saja, dipermudah, jangan sulit-sulit. Sehingga nanti ASN-nya bisa sangat kompetitif,” tegasnya.
Tentu ini menjadi kabar baik bagi para ASN profesional, kompeten, berprestasi, jujur yang benar-benar bekerja untuk pelayanan publik semakin baik dan cepat.
Para ASN akan mendapatkan reward, bonus sampai bisa menduduki posisi jabatan tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar juga meminta kepada MenpanRB untuk lebih menguji ulang kebijakan penghapusan tenaga honorer.
Pasalnya, banyak sekali pemerintah daerah yang kekurangan pegawai ASN sehingga merekrut banyak sekali pekerja honorer.
Ganjar meminta agar dicarikan solusi yang terbaik dibanding menghapus honorer yang akan menambah masalah baru bagi kekurangan pegawai di instansi pemerintah.
Ganjar mengusulkan kalau memang tenaga honorer sudah tidak boleh lagi dipekerjakan, maka pemerintah daerah bisa menggunakan jasa tenaga kontrak.***
