Network
“Salah satunya adalah bagaimana mengurangi emisi dari kendaraan bermotor. Minyaknya harus dinaikkan oktannya supaya emisinya berkurang, ini kan upaya-upaya secara terintegrasi untuk mengurangi emisi, saya kira itu bagus,” sambung politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Dirut Pertamina mengungkapkan bahwa oktan number yang diizinkan untuk dijual di Indonesia berdasarkan aturan KLHK minimal 91.
Baca Juga: PENGUMUMAN! 5 Jenis BBM Milik Pertamina Ini Naik Harga per September 2023, Apa Saja?
“Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91,” ujar Nicke.
Jadi, nantinya Pertalite yang selama ini memiliki nilai oktan 90 (RON 90) akan dinaikkan menjadi RON 92 dengan pencampuran etanol tujuh persen (E7).
Hasil pencampuran tersebut kemudian menjadi produk baru yang bernama Pertamax Green 92 sebagai pengganti BBM jenis Pertalite yang saat ini beredar luas.
Selain itu, Nicke mengungkapkan bahwa menaikkan nilai oktan pada BBM bersubsidi ini sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua pihaknya guna mendukung target NZE 2060 pemerintah.
“Kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, dimana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92,” ucapnya.
Dengan demikian, mulai tahun 2024 Pertamina hanya akan menjual tiga produk BBM, yaitu Pertamax 92, Pertamax 95 (hasil campuran dengan etanol delapan persen), serta Pertamax Turbo.***
