Network
Aturan baru ini melarang platform media sosial untuk melakukan transaksi langsung, menjual produk impor senilai kurang dari 100 dolar Amerika Serikat (sekitar 1,5 juta Rupiah), dan bertindak sebagai produsen.
Baca Juga: WAH TikTok Shop Resmi Dilarang di Indonesia, Bakalan Ada Sanksi Serius Bagi yang Ketahuan Nakal?
Dengan kata lain, platform media sosial hanya diizinkan untuk memfasilitasi promosi barang atau jasa, bukan transaksi langsung.
Para pelaku UMKM menyambut baik keputusan ini dan menganggapnya sebagai langkah positif dalam melindungi produk lokal dan memberikan perlindungan yang adil bagi UMKM.
Namun, mereka juga menekankan pentingnya pendampingan dan edukasi terkait dengan transformasi digital bagi UMKM.
Sementara pelarangan ini bertujuan untuk melindungi UMKM dan produk lokal, implikasi sebenarnya dari aturan baru ini akan terlihat saat pelaksanaannya.
Upaya untuk menciptakan persaingan yang adil dan memproteksi UMKM akan menjadi fokus utama dalam menjaga keseimbangan di pasar perdagangan elektronik yang terus berkembang.
Baca Juga: Pemerintah Larang TikTok Shop untuk Jualan, Ternyata Sudah Berlaku di Negara ini
Adanya perubahan ini, diharapkan ekosistem perdagangan elektronik di Indonesia akan menjadi lebih transparan dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Namun, penting untuk memantau perkembangan selanjutnya dan upaya yang dilakukan untuk mendukung UMKM dalam era transformasi digital.
