“Banyak juga masukan dari teman-teman disabilitas yang ikut naik kereta cepat, setelah merasakannya secara langsung,” ujar Angkie kepada tim redaksi.
Dia menambahkan, dari teman disabilitas tuli ada masukan terkait visual yang perlu ditambahkan. Dalam hal ini, Angkie menyampaikan bahwa perlu adanya karyawan yang memiliki kemampuan dalam berbahasa isyarat.
“Jadi ada beberapa masukan seperti dari teman tuli Jennifer, ia bilang visualnya kurang banyak, lalu papan arah juga kurang banyak. Harusnya mungkin bisa ditambah lagi untuk fasilitas tersebut agar bisa membantu teman tuli,” sambung Angkie.
Selain masukan dari teman tuli, Angkie juga menyampaikan masukan lain dari disabilitas daksa dan netra. Dari teman disabilitas daksa, akses untuk kursi roda masih susah.
Sedangkan masukan dari teman disabilitas netra low vision, warna papan pengumuman kurang kontras dan masih banyak lagi lainnya.
Angkie berharap semoga kedepannya masukan-masukan dari teman-teman disabilitas yang sudah mencoba langsung kereta cepat, dapat segera terealisasikan dan lebih memudahkan mereka.***