Apa yang Menyebabkan Suhu Terasa Lebih Panas dan Berbeda dari Prakiraan Cuaca? Berikut Penjelasan BMKG

- 4 Oktober 2023, 17:46 WIB
Ilustrasi suhu yang terasa lebih panas dari prakiraan cuaca BMKG.
Ilustrasi suhu yang terasa lebih panas dari prakiraan cuaca BMKG. /@infobmkg

BERITASOLORAYA.com– Pernahkah Anda mengalami suhu yang Anda rasakan lebih panas dan berbeda dari prakiraan cuaca yang Anda lihat pada hari itu?

 

Lalu, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa bisa terjadi demikian? Dilansir BeritaSoloRaya.com dari media sosial resmi BMKG pada 4 Oktober 2023, BMKG menjelaskan alasan mengapa suhu terasa lebih panas dan berbeda dari prakiraan cuaca.

Setidaknya BMKG menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan suhu terasa sangat panas dan berbeda dari prakiraan cuacanya.

Baca Juga: Info Terbaru BMKG, Kemarau Kering Berakhir Oktober dan Hujan Turun Mulai November, Simak Selengkapnya

Faktor yang dimaksud seperti kelembaban, angin, hingga sinar matahari. Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya dari BMKG terkait mengapa suhu udara terasa lebih panas dari suhu yang tertera di prakiraan cuacanya.

Sebelum itu, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa suhu yang terasa lebih panas merupakan bagian dari ‘Suhu yang Dirasakan’ atau ‘RealFeel Temperature’ atau ‘Feel-Like Temperature’, yakni gambaran sensasi suhu yang dirasakan oleh manusia berdasarkan suhu udara dan kelembaban.

Kemudian, ada faktor lainnya juga yang memengaruhi perbedaan suhu yang dirasa dengan yang tertera pada prakiraan cuaca, yaitu kecepatan angin dan sinar matahari.

Baca Juga: WASPADA! BMKG Sebut Bulan Agustus-September, 63 Persen Wilayah Zona Musim Indonesia Dilanda Kemarau

Kelembaban Udara

Kelembaban udara dapat berpengaruh terhadap suhu yang dirasakan. Apabila suhu udara panas, namun kelembaban udara tinggi, menyebabkan udara sekitar banyak mengandung uap air, sehingga keringat tidak dapat menguap dengan cepat, jadi suhu terasa lebih panas.

Sebaliknya, bila suhu udara panas, namun kelembaban udara rendah, maka udara sekitar sedikit atau tidak banyak mengandung uap air, sehingga keringat dapat menguap dengan cepat, jadi suhu terasa lebih dingin.

Sebagai informasi bahwa kelembaban di sebagian besar wilayah Indonesia cenderung tinggi yang disebabkan oleh:

Baca Juga: Antisipasi Dampak El Nino Berkepanjangan, Pemerintah Siapkan KUR Alsistan Rp5 Milyar untuk Petani

- Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan yang hangat.

- Indonesia berada di wilayah tropis dengan pemanasan dari sinar matahari tinggi.

- Indonesia memiliki curah hujan tinggi, sehingga meningkatkan uap air di udara.

- Indonesia memiliki vegetasi pada hutan hujan, sehingga meningkatkan uap air meningkat karena proses evaporasi.

Baca Juga: Siap-Siap Indonesia Hadapi Puncak El Nino, BMKG Prediksi di Bulan Agustus – September 2023, Ini Penjelasannya

Angin

Tahukah, bahwa angin yang bertiup mampu memberikan pengaruh terhadap suhu yang dirasakan? Berikut penjelasannya:

- Angin yang bertiup melintasi permukaan kulit dapat membawa panas tubuh yang dikeluarkan saat keringat menguap, sehingga menyebabkan suhu terasa dingin.

- Angin yang bertiup mampu menghapus lapisan udara yang menghangatkan tubuh, sehingga suhu pun terasa lebih dingin.

Baca Juga: Langkah Antisipasi Dampak El Nino dari BPBD DKI Jakarta, Warga Diminta Waspada Terhadap Penyakit Pengiringnya

Sinar Matahari

Faktor selanjutnya yaitu sinar matahari. Sinar matahari yang langsung mengenai tubuh atau paparan langsung sinar matahari akan membuat suhu terasa lebih panas, demikian sebaliknya.

Demikianlah penjelasan BMKG mengapa suhu terasa lebih panas atau sebaliknya dan berbeda dengan suhu yang tertera pada prakiraan cuaca.

Diketahui bahwa suhu yang tertera pada prakiraan cuaca BMKG merupakan informasi suhu yang sebenarnya, terkait suhu yang terasa lebih panas atau dingin tergantung dari faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas.***

Editor: Endah Primasari Utami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x