Network
BERITASOLORAYA.com – Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan menilai bahwa penurunan atribut partainya semacam baliho yang bergambar Ganjar Pranowo-Mahfud MD ketika kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dapat memunculkan pemilu jurdil.
Diketahui atribut baliho dari pasangan Ganjar-Mahfud diturunkan ketika Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Gianyar, Bali. Namun menurut Hasto penurunan baliho ini bisa menimbulkan gerakan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber dan jurdil).
Menurut Hasto, sisi lainnya dari penurunan baliho Ganjar-Mahfud saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di Gianyar ini dapat membentuk pemilu yang jurdil (jujur dan adil). Sehingga menurutnya sangat baik untuk dilakukan.
Baca Juga: Situasi Gaza Terkini: Serangan Udara Israel ke Kamp Pengungsi Jabalia, Jalur Perbatasan Rafa Dibuka
“Tetapi, sisi antitesisnya muncul suatu gerakan pemilu jurdil. Apa yang dilakukan Profesor Nurcholish Madjid yang saat itu membentuk Komite Pemilu Independen ini kembali disuarakan oleh para aktivis dan menurut kami suatu yang sangat baik untuk dilakukan,” ujar Hasto di Gedung High End, Jakarta pada Rabu 1 Oktober 2023.
Walau demikian, menurut Hasto, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Provinsi Bali tersebut tidak perlu bersikap berlebihan. Pasalnya setelah penurunan atribut PDIP justru muncul atribut dari partai lain secara masif di tempat tersebut.
Hasto juga menambahkan bahwa masyarakat dapat menilai sendiri kondisi seperti ini. Dirinya percaya bahwa masyarakat saat ini sudah sangat cerdas dan menjadi bagian instrumen yang amat penting dalam memastikan pemilu yang berjalan adil, demokratis, dan tanpa penyalahgunaan kekuasaan.
Berdasarkan penuturan dari Hasto, dirinya memastikan bahwa suara-suara dari masyarakat yang dia dengar terkait penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Gianyar saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di tempat tersebut.
