Intensitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat dalam Seminggu Terakhir

- 18 Februari 2024, 18:10 WIB
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada 18 Februari 2024. Erupsi Semeru dikabarkan terjadi beberapa kali dalam seminggu terakhir.
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada 18 Februari 2024. Erupsi Semeru dikabarkan terjadi beberapa kali dalam seminggu terakhir. /

BERITASOLORAYA.com – Gunung Semeru yang terletak di daerah Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi tepatnya pada 18 Februari 2024 pukul 06.11 WIB. Erupsi Semeru sudah berlangsung beberapa kali dalam seminggu terakhir.

Dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari situs resmi Magma Indonesia, Gunung Semeru mengalami erupsi secara rutin setidaknya sejak Senin, 12 Februari 2024. Berdasarkan hasil pantauan Magma Indonesia, erupsi terjadi secara rutin 1-4 kali dalam satu hari.

Gunung Semeru mengalami erupsi paling banyak pada Kamis, 15 Februari 2024 pada pukul 01:13 WIB, kedua pukul 04:59 WIB, erupsi ketiga pada pukul 06:28 WIB, dan keempat pada pukul 10:54 WIB. Ini menandakan adanya eskalasi aktivitas yang dilakukan oleh Semeru.

Erupsi Gunung Semeru terakhir terpantau pada 18 Februari 2024 tepat pukul 10:23 WIB. Meskipun tinggi kolom erupsi tidak teramati, akan tetapi erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Baca Juga: Sebanyak 2.219 Warga Mengungsi di 12 Titik Lokasi Akibat Erupsi Gunung Semeru, Berikut Imbauan MAGMA

Dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari situs resmi Magma Indonesia, melihat intensitas erupsi Gunung Semeru Magma Indonesia mengeluarkan beberapa rekomendasi, seperti:

1. Warga diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

2. Warga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Warga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Tanggapan BPDB Terkait Erupsi Gunung Semeru

Halaman:

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x