“Perlu disosialisasikan kepada seluruh civitas akademika bahwa madrasah ini berorientasi budaya saing global, loyal dengan keindonesiaan, keislaman, dan kearifan lokal,” tuturnya.
Selain itu, Isom juga berharap MAN 1 Surakarta tetap menjadi simbol atau ikon pendidikan Islam yang menjadi pembeda dari lembaga pendidikan lain, baik tingkat daerah maupun nasional.
“Harapannya MAN 1 Surakarta tetap menjadi ikon pendidikan Islam (Madrasah) yang memiliki distingsi atau pembeda dari lembaga pendidikan yang lain, baik di Surakarta, Jawa Tengah, dan Indonesia,” sambung Isom.
Terkait jumlah siswa-siswinya yang berhasil masuk PTKIN diungkapkan oleh Slamet Budiono sebagai Kepala MAN 1 Surakarta total berjumlah 253 siswa.
Adapun 253 siswa-siswi MAN 1 Surakarta tersebut diterima PTKIN melalui dua jalur, yakni SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional).
“Alhamdulillah siswa yang diterima jalur SNBP sebanyak 84 siswa dan SPAN PTKIN sebanyak 169 siswa,” tutur Slamet Budiono saat menghadiri seminar Penguatan Budaya Kerja Kementerian Agama di Era Disrupsi menuju Madrasah Mandiri Berprestasi.
“Sehingga MAN 1 Surakarta menempati peringkat pertama di Jawa Tengah yang siswanya paling banyak diterima di perguruan tinggi,” pungkasnya.
Sekali lagi selamat untuk MAN 1 Surakarta yang berhasil membimbing siswa-siswinya hingga berhasil diterima di perguruan tinggi dengan jumlah terbanyak di Jawa Tengah.