BERITASOLORAYA.com - Teknologi laser di bidang medis tidak akan tercipta tanpa adanya kerjasama yang terjalin antara dokter dan guru ahli fisika. Hal itu disampaikan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia melalui Dr Muhdi selaku Ketua PGRI wilayah Jateng.
Pada lokakarya dengan tema ‘Narasumber Digital Academic Training dan Pelatihan Editor Buku PGRI Jateng’, ia meminta para guru untuk tidak berpaku pada linearitas keilmuan mereka dan dapat menciptakan teknologi terbaru.
Kegiatan yang digelar Minggu, 18 Juni 2023 itu, PGRI meminta guru agar mampu berpikir dengan lebih komprehensif, untuk mampu bekerja sama bersama guru di luar disiplin keilmuan yang sama.
Menurutnya, dokter tentu tidak dapat menguasai teknologi laser. Namun dengan upaya lintas keilmuan, akhirnya terdapat tindakan medis menggunakan teknologi laser yakni operasi penyakit tertentu tanpa harus membedah tubuh.
"Tidak akan lahir teknologi operasi laser apabila para dokter tidak mau bekerja sama dengan ahli fisika," kata Dr Muhdi yang juga selaku mantan Rektor Universitas PGRI Semarang (Upgris) pada acara yang digelar di Semarang.
Diakui olehnya dunia pendidikan di beberapa saat lalu memang sempat mengalami momen terjebak di perangkap linearitas. Posisi itu mampu mengakibatkan para guru sebagai tenaga pendidik tidak dapat berkembang.