Keraton Surakarta Tunjuk Calon Pengganti Pakoe Boewono XIII Saat Tingalan Dalem Jumenengan ke-18

1 Maret 2022, 14:48 WIB
Tari legendaris Bedaya Ketawang ditampilkan di upacara Tingalan Dalem Jumenengan di Keraton Surakarta. /Rosyid

BERITASOLORAYA.com - Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat resmi diumumkan.

Calon pengganti SISKS Pakoe Boewono XIII itu dilantik sebagai Putra Mahkota Keraton Surakarta saat upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 yang digelar di Sasana Sewaka, Minggu 27 Februari 2022.

Upacara tersebut diadakan rutin setiap tahun untuk memperingati momen Pakoe Boewono menduduki Tahta Keraton Surakarta.

Baca Juga: NU’EST akan Bubar Setelah 10 Tahun sebagai Grup K-Pop, Agensi Tulis Pesan Terakhir untuk Artisnya

Di upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 tersebut, SISKS Pakoe Boewono XIII Hangabehi resmi mengukuhkan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakoe Boewono XIII sebagai permaisuri PB XIII.

Pada kesempatan yang sama, SISKS Pakoe Boewono XIII juga mengukuhkan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya sebagai putra mahkota.

"Ini berarti menjadi sinyal bahwa KGPH Purbaya akan menggantikan Sinuhun Pakoe Boewono XIII sebagai raja sepeninggalnya," kata Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Dipo Kusumo.

Ia mengatakan SISKS Pakoe Boewono XIII berwenang penuh menunjuk putra mahkotanya.

Meski demikian, lanjut Dipo, Pakoe Boewono XIII Hangabehi sudah meminta pertimbangan dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan.

“Tentu saja dengan berbagai pertimbangan setelah mendengar masukan dari keluarga dan para penasehat,” katanya.

Penari Bedaya Ketawang mengawali tarian dengan gerakan menyembah menghadap ruang Dalem Ageng Prabasuyasa Rosyid

SISKS Pakoe Boewono XIII sudah berusia 73 tahun saat Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 berlangsung.

SISKS Pakoe Boewono XIII Hangabehi sebenarnya memiliki dua anak laki-laki.

KGPH Purbaya sendiri bukan anak laki-laki tertua. Namun menurut Dipo, ia dinilai lebih berhak dibanding anak yang lain karena dianggap memenuhi syarat dan ketentuan adat, yaitu anak laki-laki pertama dari permaisuri.

“KGPH Purbaya ini anak tunggal Sinuhun dari permaisuri,” katanya.

“Sedangkan anak-anak yang lain itu ibunya sudah cerai sebelum Sinuhun menjadi raja di Keraton Surakarta,” katanya.

Baca Juga: Berikut Deretan Jenis Motor Listrik Terbaik Beserta Kelebihannya Yang Ada di Indonesia

Dipo menampik penunjukkan putra mahkota berkaitan dengan kondisi kesehatan Pakoe Boewono XIII yang sudah berusia lanjut.

“Tidak ada kaitannya,” katanya.

Secara historis, lanjutnya, penunjukkan putra mahkota di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memang tidak selalu dilakukan menjelang transisi kepemimpinan.

Tari legendari Bedaya Ketawang menampilkan gerakan-gerakan harus nan gemulai penuh makna. Rosyid

Dipo mencontohkan Pakoe Boewono X, Malikul Kusno yang ditunjuk sebagai putra mahkota saat ayahnya, Pakoe Boewono IX masih dalam keadaan sehat.

“Pakoe Boewono X itu diangkat menjadi putra mahkota saat masih berusia tiga tahun. Dan Sinuhun Pakoe Boewono IX masih segar bugar,” katanya.

Baca Juga: PPG dalam Jabatan Banyak File Berkas, Begini Cara Penggabungan File dan Mengecilkan Ukuran

Upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 sendiri berlangsung selama hampir tiga jam dihadiri ratusan abdi dalem dan tamu undangan.

Tampak hadir di antara para tamu, Ketua DPD Ri, La Nyalla Mattalitti, Wantimpres WIranto, dan Jubir Satgas Penanganan Covid 19, dr Reisa Broto Asmoro.***

Editor: Ichsan Noor Rasyid

Tags

Terkini

Terpopuler