Tidak Banyak yang Tahu, Kota Solo Punya Candi, Ternyata Juga Tempat Menyimpan Ari-Ari...

4 Juni 2023, 18:52 WIB
Inilah candi unik yang ada di Kota Solo, Jawa Tengah, ternyata juga menjadi tempat dikuburnya ari-ari dari Patih Sasranagara. /Dok. Pemerintah Kota Surakarta/

BERITASOLORAYA.com - Kota Solo, yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, menyimpan sebuah tempat unik yang jarang diketahui oleh banyak orang. Di tengah tanah kosong di ruas Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Mangkubumen, berdiri sebuah bangunan dengan arsitektur menara gereja Eropa. Bangunan ini awalnya sering disangka sebagai makam karena dikelilingi oleh pagar pembatas.

Namun, jika kita menggali lebih dalam, bangunan kecil yang unik ini sebenarnya adalah tempat pemakaman ari-ari (tali pusar) Patih Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yaitu Patih KRA Sasranagara.

Patih ini hidup pada masa pemerintahan Pakubuwono IX di abad ke-19. Patih KRA Sasranagara telah menjadi Adipati pada tahun 1866 dan pernah tinggal di Rumah Kadipaten di kawasan Kampung Kepatihan, Solo.

Warga setempat mengenal bangunan ini sebagai Candi Mangkubumen, meskipun sebenarnya bangunan tersebut tidak memiliki bentuk candi seperti candi Hindu-Budha pada umumnya.

Baca Juga: CATAT! Panduan 16 Rute Transportasi Umum ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Lengkap dengan Nomor BST dan Feeder

Lebih tepatnya, bangunan ini dapat dikategorikan sebagai tugu. Bangunan tersebut memiliki tinggi sekitar 3 meter dan dikelilingi pagar. Ada pula tempat dupa yang digunakan untuk berziarah oleh keluarga atau warga sekitar.

Meskipun saat ini bangunan tersebut berdiri di tanah kosong, selama bertahun-tahun, sejumlah bangunan pernah berdiri di sekitarnya. Tak jauh dari Candi Mangkubumen, kini berdiri sebuah mal megah.

Sebelumnya, tempat tersebut merupakan lokasi Rumah Sakit Umum Mangkubumen yang kemudian berganti nama menjadi RSUD Dr. Moewardi sebelum dipindahkan ke Jebres.

Setelah rumah sakit tidak beroperasi lagi, tanah kosong ini pernah digunakan sebagai tempat wedangan yang cukup ramai. Namun, sekarang Candi Mangkubumen "ditemani" oleh warung gado-gado dan lotek yang membuka warung di depannya.

Bangunan ini konon sudah ada sejak tahun 1840 sebagai penanda tempat ari-ari Patih Sasranagara dikuburkan.

Patih sendiri adalah seorang pejabat tinggi yang sangat dipercaya oleh raja dan sering menjadi wakil raja. Kepatuhan dan loyalitasnya terhadap raja sudah terbukti. Patih merupakan bagian dari golongan bangsawan pada masa kerajaan di Nusantara.

Yang menarik adalah arsitektur bangunan ini yang terinspirasi dari gaya Belanda atau Eropa. Jika Anda mengunjungi makam-makam Belanda, Anda akan melihat banyak nisan makam dengan bentuk serupa.

Demikian pula dengan tugu di Candi Mangkubumen, yang memiliki tampilan vertikal dengan empat tiang penyangga yang khas Eropa. Atapnya berbentuk kerucut dengan ukiran ornamen khas Eropa.

Baca Juga: Ribuan Orang Akan Ikut Dharmasanti Waisak Nasional. Ini Informasi Kehadiran dan Operasional Candi Borobudur!

Diperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 1840. Patih KRA Sasranagara, yang lahir pada tahun 1811, dimakamkan di tempat ini. Pakubuwono IX mengangkatnya sebagai Patih pada tahun 1866.

Keputusan tersebut didasarkan pada kualitas dan kecerdasan Patih Sasranagara dalam mengambil keputusan, yang sangat membantu roda pemerintahan Pakubuwono IX.

Selama membantu Sinuhun Pakubuwono IX, Patih Sasranagara menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Setelah beliau wafat, ia dimakamkan di kawasan Manang, tempat yang sekarang sering dikunjungi orang-orang yang ingin berziarah ke makamnya.

Hingga saat ini, tempat ini tetap terawat dengan baik. Keberadaannya merupakan bukti penghargaan terhadap seorang Patih yang sangat dihormati pada masa lalu.

Candi Mangkubumen memang unik dan menjadi satu-satunya bangunan di Kota Solo yang terkait dengan jejak seorang Patih.

Jika Anda tertarik, Anda dapat menjelajahi tempat ini lebih jauh untuk meningkatkan pemahaman sejarah Anda tentang Kota Solo.

Silakan bagikan informasi ini kepada teman-teman Anda ketika mengunjungi Candi Mangkubumen, sehingga lebih banyak orang yang dapat menikmati keindahan Kota Solo yang kaya akan kisah-kisah sejarah.***

 

Editor: Egia Astuti Mardani

Tags

Terkini

Terpopuler