Kirab 1 Suro Ditiadakan Karena PPKM, Pengageng Keraton Surakarta Ajak Masyarakat Berdoa Bersama

- 7 Agustus 2021, 06:00 WIB
Keraton Surakarta meniadakan Kirab Pusaka Malam 1 Suro 2021
Keraton Surakarta meniadakan Kirab Pusaka Malam 1 Suro 2021 /ANTARA FOTO/Maulana Surya.

BERITASOLORAYA.com - Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta mengumumkan Kirab Pusaka Malam 1 Suro bakal absen di tahun 2021. Kirab yang sedianya digelar Selasa (10/8) tersebut ditiadakan karena Kota Solo masih menerapkan PPKM Level 4.

Kabar pembatalan kirab disampaikan Ketua LDA, GKR Wandansari atau biasa disapa Gusti Moeng.

"Kirab Pusaka 1 Sura ditiadakan karena kita masih berada dalam PPKM Level 4, khususnya di daerah Surakarta," katanya, Sabtu 7 Agustus 2021.

LDA memutuskan untuk tidak menggelar kirab pusaka mengingat event tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan. Berdasarkan pengalaman, kirab pusaka 1 Suro dihadiri ribuan penonton dari berbagai daerah.

Baca juga : Telat Vaksin Covid-19 Tahap 2 Bisa Pengaruhi Efektivitasnya? Kemenkes Menjawab

Sebagai gantinya, Gusti Moeng mengajak segenap masyarakat mengadakan doa bersama di waktu yang diyakini sakral dalam adat-istiadat Jawa tersebut.

Putri Pakubuwana XII itu menjelaskan tanggal 10 Agustus 2021 bertepatan dengan 1 Suro 1955. Pergantian tahun berdasarkan penanggalan Jawa tersebut bertepatan dengan dimulainya Windu Sancaya yang berarti 'penuh dengan cahaya'.

"Tahun alip, windunya Windu Sancaya," katanya.

Baca juga : Pertengkarannya dengan Nathalie Holscher Tersebar, Sule Beri Sinyal Rumah Tangga Bermasalah?

"Oleh sebab itu mari bersama-sama beroa memasuki tahun yang penuh cahaya Ilahi ini," katanya.

Ia berharap di waktu-waktu yang akan datang, pandemi Covid-19 akan segera diangkat dari tanah air.

"Semoga di tahun yang akan datang ini kita semua diberi kesehatan dan diberi rahmat, hidayat, dan ridlo Allah," lanjut adik kandung Pakubuwana XIII itu.

Tahun 2020 lalu, LDA juga meniadakan Kirab Pusaka Malam 1 Suro dengan alasan yang sama. Kirab ditiadakan sebagai peran serta Keraton Surakarta mencegah penyebaran virus Covid-19. Dengan demikian, Kirab Pusaka Malam 1 Suro telah dua kali berturut-turut ditiadakan.

Baca juga : Yatim Piatu Akibat Covid-19 Bertambah, Pemkab Sukoharjo Gerak Cepat Lakukan Pendataan

Sebagai informasi, Kirab Pusaka Malam 1 Suro identik dengan arak-arakan sentana dan abdi dalem Keraton Surakarta melalui rute yang telah ditentukan.

Event budaya tersebut unik karena melibatkan kerbau albino keturunan Kyai Slamet. Banyak pedagang yang meyakini dagangannya akan mendapat berkah jika kerbau bule tersebut mampir ke lapaknya.

Baca juga : Langgar Aturan PPKM, Wisatawan Nekat Kunjungi Tempat Wisata

Keunikan lain dari Kirab Malam 1 Suro yaitu peserta mengikuti kirab dengan tapa bisu. Di mana mereka dilarang mengucapkan sepatah kata pun. Tapa bisu sendiri merupakan bentuk meditasi untuk merenungi segala perbuatan yang dilakukan setahun yang telah lewat.

Karena itu, kirab tersebut sering menjadi daya tarik wisata budaya. Tak hanya warga dari Kota Solo dan sekitarnya, ribuan masyarakat dari dalam dan luar Pulau Jawa banyak berdesakan di pinggiran jalan untuk menyaksikan arak-arakan tersebut.***

Editor: Ichsan Noor Rasyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah