Ajak Siswa Sekolah Kenalkan Museum, Solo Punya Gerakan Wajib Kunjung Museum

- 7 Desember 2021, 21:38 WIB
Pengunjung sedang melihat koleksi yang ada di Museum Radya Pustaka.
Pengunjung sedang melihat koleksi yang ada di Museum Radya Pustaka. /Ari Weli/ Ari Welianto

 

BERITASOLORAYA.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melaunching Gerakan Wajib Kunjung Museum bagi masyarakat khususnya pelajar di Kota Solo, Selasa, 7 Desember 2021.

Gerakan ini sebagai upaya mengenalkan museum kepada masyarakat khususnya anak-anak sekolah. 
 
Sejauh ini kunjungan masyarakat ke museum di Kota Solo sangat minim. Padahal di Solo ada 18 museum, baik yang dikelola Pemkot atau swasta.
 
Museum di Solo itu seperti, Museum Radya Pustaka, Museum Keris Nusantara, Museum Tumurun, Museum Samanhudi, Monumen Pers, Museum Bank Indonesia (BI), Lokananta atau Museum RRI.
 
 
"Launching gerakan ini sebagai sesuatu yang awal agar masyarakat mau mengunjungi museum," terang Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Agus Santosa saat ditemui di Museum Radya Pustaka, Selasa, 7 Desember 2021.
 
Nantinya semua siswa di Solo yang akan berkegiatan atau berekreasi di luar Kota Solo minimal harus mengunjungi ke museum dulu. .
 
"Di Kota Solo itu ada 18 museum, dua museum milik pemkot sedangkan sisanya milik swasta atau pribadi. Tapi sejauh ini malah sepi pengunjung," ujarnya.
 
Agus mengatakan, museum merupakan gudang ilmu dan anak-anak bisa belajar di museum. Mereka bisa belajar soal budi pekerti atau kreasi. 
 
"Museum itu gudang ilmu sebenarnya. Kedepan nanti akan ada kewajiban berkunjung ke museum, jadi kita bisa cinta museum," katanya.
 
Pengelola museum di Solo sudah dikumpulkan mengenai Gerakan Wajib Kunjung Museum ini. Mereka menyambut baik dan sudah siap menyambut pengunjung.
 
"Sudah kita kumpulkan dan komunikasikan. Memang saatnya kita bersama-sama untuk membuat gerakan ini," sambung dia.
 
Pengunjung sedang melihat koleksi yang ada di Museum Radya Pustaka.  Foto: Ari Welianto
Pengunjung sedang melihat koleksi yang ada di Museum Radya Pustaka. Foto: Ari Welianto Ari Welianto
 
Kepala UPT Museum Disbud Solo, Lutfi Hamid mengakui jika kunjungan ke museum itu sangat minim. Apalagi selama PPKM Level 3 tutup total untuk pengunjung dan baru buka awal Oktober saat PPKM Level 2. 
 
"Awal Oktober lalu mulai pulih ada pengunjung tapi masih dengan pembatasan," imbuhnya.
 
Pasca dibukan kembali rata-rata pengunjung per harinya mencapai 10 orang. Memang kunjungan ke museum belum menjadi tren bagi masyarakat.
 
"Ramai itu saat ada pameran keris di Museum Keris Nusantara yang mendatangkan keris Pangeran Diponegoro. Itu tiap hari ada 300 pengunjung, memang keris milik Pangeran Diponegoro itu menjadi daya tarik," ucapnya.
 
Sementara itu salah satu pengunjung museum, Adia Atma Dewani merasa senang bisa berkunjung ke Museum Radya Pustaka ini.
 
Banyak koleksi-koleksi kuno dan bersejarah peninggalan zaman kerajaan disini.
 
"Kebetulan saya ngambil jurusan IPS di sekolah, jadi pelajaran sejarah itu termasuk pelajaran yang menarik. Saya juga suka baca novel-novel sejarah  Indonesia," tutur siswi SMAN 7 Solo ini.
 
 
Di Museum Radya Pustaka, tadi melihat berbagai koleksi bersejarah.  Selain itu jelas mendapatkan ilmu dan pengetahuan mengenai koleksi yang ada.
 
"Saya juga jadi tahu peninggalan-peninggalan Bangsa Indonesia," pungkas dia.***
 

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x