Setelah itu Google akan memberikan penawaran pilihan dan pada menu tersebut juga terdapat tampilan perkiraan emisi pada jalur yang akan ditempuh.
"Apa yang kami lihat adalah sekitar setengah dari rute, kami dapat menemukan opsi yang lebih ramah lingkungan dengan pengorbanan waktu yang minimal atau tanpa biaya waktu," kata Russell Dicker, direktur produk Google dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters.
Menurut studi terhadap 20 orang di California State University, Long Beach, menyatakan bahwa pada tahun lalu banyak dari peserta yang lebih cenderung mempertimbangkan emisi karbon di dalam penelitan mereka.
Baca Juga: Berhasil Dilumpuhkan, Jenazah Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Tiba di Rumah Sakit
Baca Juga: Baru Saja Go Public dengan Ranty Maria, Simak Profil Rayn Wijaya
Baca Juga: Mobil Gegana dan Inafis Masuk ke Mabes Polri, Usai Orang Tak Dikenal Masuk dan Ditembak Polisi
Selain itu fitur ramah lingkungan telah berfokus pada iklim dan berfungsi untuk membantu memerangi perubahan iklim melalui layanannya.
Sehingga dalam waktu beberapa bulan mendatang, Google akan melakukan uji cobanya terhadap semua transportasi.
Transportasi tersebut di antaranya mobil, sepeda, angkutan umum, dan kendaraan lainnya. Uji coba ini sebagai bahan untuk membandingkan penggunaan fitur terbaru ini dalam semua transportasi.
Rencananya fitur baru pada Google Maps ini akan diluncurkan akhir tahun ini.