PR SOLORAYA – Beredar kabar di media sosial Twitter terkait Vaksin Nusantara dan sejumlah orang yang diduga mendukungnya.
Dalam unggahan di Twitter itu disebutkan bahwa ada 105 tokoh yang dikabarkan mendukung Vaksin Nusantara tersebut.
Kabar polemik Vaksin Nusantara baru-baru ini menyeruak usai dikabarkan tidak mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Juga: Begini Kata Tompi soal Polemik Vaksin Nusantara yang Didukung Artis, Singgung Pecel Lele
Benarkah kabar tersebut?
Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman ANTARA bahwa kabar tersebut adalah hoaks, ratingnya ialah misinformasi.
Berdasarkan penelusuran, ternyata 105 tokoh tersebut bukan mendukung Vaksin Nusantara, melainkan mendukung BPOM.
105 tokoh tersebut berasal dari berbagai latar belakang seperti pengusaha, pegiat kebudayaan, mantan pejabat pemerintah, dan sebagainya.
Beberapa nama di antara mereka adalah mantan wakil presiden Boediono, seniman Butet Kertaradjasa, dan tokoh pers Goenawan Mohamad.
Nama-nama seperti artis Jajang C. Noer, pianis Ananda Sukarlan, dan sutradara Joko Anwar pun turut mendukung pihak BPOM.
Dukungan pada BPOM itu berkenaan dengan adanya tekanan berkenaan dengan polemik Vaksin Nusantara.
Baca Juga: Mengapa Waktu di Bumi Terdiri dari 24 Jam? Berikut Penjelasannya
Dukungan itu disampaikan dalam sebuah pernyataan terbuka bertajuk “Tim BPOM, Majulas Terus” yang disampaikan secara virtual di Jakarta.
Anggota Transparency International Indonesia (TII) Natalia Soebagjo membacakan pernyataan terbuka tersebut.
Disebutkan bahwa penelitian vaksin harus dilakukan lembaga negara yang memiliki otoritas, dalam kasus ini adalah BPOM.
Baca Juga: Lakukan Rumus Minum Air Berikut Agar Tak Dehidrasi saat Puasa Ramadhan 2021
“Mereka yang bekerja di BPOM telah membuktikan diri sebagai patriot tanpa banyak retorika, teguh menghadapi tekanan dari mana saja,” ujar Natalia.
“Mari kita ingat bahwa hidup mati jutaan rakyat adalah taruhannya,” ujarnya melanjutkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, kabar adanya 105 tokoh yang mendukung Vaksin Nusantara adalah hoaks, ratingnya adalah misinformasi.***