BERITASOLORAYA.com - Indonesia memiliki banyak rupa makanan yang digoreng.
Bahkan, sebagian makanan rumahan tak lepas dari gorengan, atau osengan yang minyak mehmgharuskan menggunakan minyak goreng untuk memasak.
Di pasaran, minyak goreng dijual dalam aneka merek dan wadah.
Dari mulai, minyak goreng kemasan hingga minyak goreng curah. Masyarakat biasa, cenderung menggunakan minyak goreng curah. Selain harganya terjangkau, juga penyimpanan tidak terlalu lama.
Tapi nih, menurut Kementerian Perdagangan ada 4 alasan minyak goreng harus dijual dalam bentuk kemasan.
Dikutip dari akun instagram @kemendag memuat alasan tentang alasan minyak goreng harus dalam kemasan. Berikut alasannya.
1. Pemenuhan Hak Konsumen
Minyak goreng yang dalam kemasan lebih memenuhi hak konsumen.
Hal itu disebabkan informasi produk akan menjadi jelas, karena biasanya dicantumkan dalam kemasan.
Diketahuinya infirmasi produk yang jelas, lebih terjamin mutu kesehatan serta kehalalan produk.
2. Stabilitas Harga
Minyak goreng kemasan dan curah memiliki perbedaan dalam penentuan harga.
Minyak curah biasanya harganya berfluktuasi. Maksudnya ialah harga yang diberikan menganut harga Crude Palm Oil (CPO) ramah internasional.
Sedangkan untuk minyak dalam kemasan bersifat storable, maksudnya dapat disimpan sehingga ketersediaan bisa dikendalikan. Minyak goreng kemasan secara kesimpulan bisa mengendalikan stabilitas harga.
Baca Juga: Perda APBD 2022 Disahkan Oleh Pemprov DKI Jakarta, Jumlah Anggarannya Bernilai Fantastis!
3. Isu Kesehatan dan Kehalalan
Minyak goreng kemasan lebih terjamin kesehatan dan kehalalannya.
Sedangkan minyak goreng curah menyisakan kadar lemak dan asam oleat tinggi. Selain itu, minyak goreng curah kebersihannya belum terjamin penuh.
Soal kehalalan, minyak goreng curah kemungkinan dari berbagai minyak goreng (jelantah) dari bermacam jenis restoran yang tidak diketahui kejelasan penjualan.
4. Pertumbuhan Industri di Daerah
Membeli minyak goreng kemasan secara tidak langsung mendorong perkembangan industri di daerah.
Hal itu pun mampu mempertahankan bahkan menambah tenaga kerja di negara.
Industri yang terbantu diantaranya industri pengemas, industri kemasan, permesi nan pengemas minyak goreng sawit.***