Pemerintah Klaim Program Ekonomi Hijau Bisa Membuka 15,3 Juta Lapangan Kerja Baru, Cek Sektor Pekerjaannya

9 Januari 2024, 05:08 WIB
Pemerintah Klaim Program Ekonomi Hijau Bisa Membuka 15,3 Juta Lapangan Kerja Baru, Apa Saja Sektor Pekerjaannya? /Indonesia.go.id/

BERITASOLORAYA.com – Perubahan iklim yang terjadi saat ini membuat pemerintah dan pihak terkait menyadari pentingnya menjaga lingkungan.

Untuk itu, pemerintah berupaya beralih dari industri ekstraktif menjadi ekonomi hijau atau green economy.

Ekonomi hijau adalah ide program ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan serta kesetaraan sosial masyarakat. Program itu juga bertujuan mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.

Ekomoni hijau ini juga dapat diartikan sebagai perekonomian yang tidak menghasilkan emisi karbondioksida. Juga hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial.

Baca Juga: SELAMAT, 16.168 Pendaftar PPG Prajabatan 2023 Gelombang 3 Lulus Tes Wawancara, Segera Lakukan Hal Ini…

Selain menjaga lingkungan hidup, ekonomi hijau juga diklaim dapat membuka banyak lapangan kerja.

Jumlah lapangan kerja tersebut diprediksi mencapai 15,3 juta, bahkan ada yang memprediksi hingga 19,4 juta.

“Bakal ada 15,3 juta lapangan pekerjaan baru hingga tahun 2045 di sektor ekonomi hijau,” kata Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Maliki dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman Indonesia.go.id, Senin 8 Januari 2024.

Jumlah ketersediaan lapangan kerja itu terungkap dalam Indonesia’s Green Jobs Conference atau IGJC 2023 yang diadakan pada November 2023.

Meskipun peluang penyerapan tenaga kerja cukup besar, namun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk menuju ekonomi hijau.

Pertama, sumber daya manusia di Indonesia yang didominasi lulusan SMP mencapai 54,6 persen dari total angkatan kerja pada 2023.

Kedua, ada ketidaksesuaian keahlian dari lulusan pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Ketiga, informasi pasar tenaga kerja belum mampu menjadi intelijen pasar kerja yang baik.

Keempat, pasar kerja Indonesia belum merespons perubahan jenis lapangan kerja, kebutuhan keahlian, struktur pendidikan, serta pola budaya kerja.

Kelima, industri belum menerapkan prinsip berkelanjutan.

Untuk itu, lapangan kerja di bidang ekonomi hijau belum tumbuh pesat dan kondusif di Indonesia.

Maliki menjelaskan ada 5 okupasi ekonomi hijau yang sudah teridentifikasi. Lapangan pekerjaan itu berada di sektor pertanian, manufaktur, konstruksi, energi, dan jasa pariwisata.

Menurut Maliki, kolaborasi lintas pemangku kepentingan adalah kunci percepatan penciptaan lapangan kerja ekonomi hijau di Indonesia.

Baca Juga: FRESH GRADUATE BERSIAP, Jutaan Formasi Menanti di CPNS 2024, Simak Selengkapnya...

Merujuk riset bertajuk Dampak Transisi Ekonomi Hijau Terhadap Perekonomian, Pemerataan, dan Kesejahteraan Indonesia oleh lembaga riset Celios pada 2023, ini dia lapangan kerja di ekonomi hijau.

• Sektor pertanian dan perikanan membutuhkan 3,8 juta orang

• Sektor industri pengolahan membutuhkan 3 juta orang

• Sektor perdagangan membutuhkan 3,3 juta orang

• Sektor jasa keuangan membutuhkan 1,9 juta orang

• Sektor pengadaan listrik membutuhkan 1,09 juta orang

• Sektor konstruksi membutuhkan 1,8 juta orang

• Sektor transportasi akomodasi membutuhkan 964.000 orang

• Sektor jasa perusahaan membutuhkan 900.000 orang

• Sektor lainnya membutuhkan 2,65 juta orang

Maliki menambahkan selain membuka ruang kerja baru, transisi Indonesia dari industri ektraktif ke ekonomi hijau diyakini bisa memberi tambahan Rp902,2 triliun bagi pendapatan tenaga kerja.***

Editor: Windy Anggraina

Tags

Terkini

Terpopuler