Indonesia No 3 Dunia Bidang Ekonomi Kreatif terhadap PDB, Sandiaga Uno: Kita Mesti Bangga, Guys

- 20 April 2021, 06:50 WIB
Menparekraf menyatakan kita mesti bangga terhadap prestasi Indonesia yang meraih peringkat ke-3 di bidang ekonomi kreatif terhadap PDB.
Menparekraf menyatakan kita mesti bangga terhadap prestasi Indonesia yang meraih peringkat ke-3 di bidang ekonomi kreatif terhadap PDB. /Instagram/@sandiuno



PR SOLORAYA - Indonesia telah meraih peringkat ke-3 di bidang ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan domestik dunia (PDB).

Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) melalui webinar tentang ‘Konferensi 500K Eksportir Baru’.

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com melalui ANTARA pada 19 April 2021, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Indonesia seharusnya bangga atas prestasi tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 20 April 2021: Virgo Miliki Kekuatan Luar Biasa, Pisces Mungkin Tengah Gelisah

“Jadi kita mesti bangga guys, bahwa Indonesia ini urutan ketiga dari segi kontribusi ekonomi kreatif ke PDB,” ungkap Sandi.

Sandiaga Uno pun mengatakan bahwa selain Indonesia, ada dua negara lain yang meraih peringkat tertinggi di bidang ekonomi kreatif terhadap PDB yaitu Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Amerika Serikat meraih peringkat pertama dunia melalui industri film Hollywood. Sedangkan Korea Selatan meraih peringkat kedua dunia melalui industri K-Pop.

Baca Juga: Tak Mau Devano Danendra Depresi Lihat Pemberitaan soal Ibunya, Iis Dahlia: Mentalnya Harus Siap

Sandiaga Uno menjelaskan bahwa subsektor industri ekonomi kreatif yang paling berperan besar terhadap PDB antara lain industri fesyen, industri kriya, dan industri kuliner.

Industri fesyen merupakan subsektor industri ekonomi kreatif pertama dengan pendapatan mencapai US$9 Milyar atau sekitar Rp131 Triliun dengan kurs Rp14.548.

Industri kriya merupakan subsektor industri ekonomi kreatif kedua dengan pendapatan mencapai US$4,9 Milyar atau sekitar Rp71 Triliun dengan kurs Rp14.548.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Selasa 20 April 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Industri kuliner merupakan subsektor industri ekonomi kreatif terakhir dengan pendapatan mencapai US$1 Milyar atau sekitar Rp15 Triliun dengan kurs Rp14.548.

Menurut Sandiaga Uno, kontribusi industri kuliner Indonesia terhadap PDB masih cukup lemah.

Padahal, Indonesia memiliki beragam hidangan khas Nusantara yang menjadi hidangan terlezat.

Baca Juga: Pembaca Gerakan Bibir Beberkan Perkataan Pangeran William pada Pangeran Harry di Pemakaman Sang Kakek

Salah satu hidangan tersebut adalah rendang yang menjadi hidangan Nusantara nomor satu di dunia.

“Padahal rendang itu nomor satu di dunia dari segi makanan paling populer, nasi goreng paling tinggi dunia juga. Kenapa kita nggak tingkatkan nih, ekspor produk ekonomi kreatif kuliner. Paling tidak lima kali lipat sehingga bisa mengejar fashion dan kriya, karena fashion dan kriya ini pertumbuhannya besar, tapi kuliner ini relatif masih stagnan,” jelas Sandi.

Sandiaga Uno pun menambahkan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki program bantuan insentif yang mampu mendorong para pelaku usaha agar bisa menembus pasar ekspor.

Baca Juga: Tak Ingin Keluarkan Banyak Biaya, Korea Utara Justru Tak Ingin Rakyatnya Tahu Perkembangan Vaksin Covid-19

Program bantuan insentif yang dimiliki pemerintah terdiri atas enam subsektor ekonomi kreatif antara lain aplikasi digital, pengembangan permainan atau gaming, fesyen, kriya, kuliner, dan film.

Sandiaga Uno berharap melalui program bantuan insentif dapat digunakan untuk membantu pelaku usaha dalam menembus pasar ekspor.

“Jadi guys, kalau ingin bantuan insentif pemerintah kita punya program, ini bisa digunakan untuk membantu ekspor,” pungkas Sandiaga Uno.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x