Lakukan Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi agar Anda Bertahan di Masa Pandemi!

- 2 Desember 2021, 14:30 WIB
Hari HUT Pikiran Rakyat Media Network. PRMN mengusung semangat kolaborasi, gotong royong, dan sharing economy yang pertama di di industri media di Indonesia.
Hari HUT Pikiran Rakyat Media Network. PRMN mengusung semangat kolaborasi, gotong royong, dan sharing economy yang pertama di di industri media di Indonesia. /Pikiran Rakyat

 

BERITASOLORAYA.com - Semenjak pandemi melanda dunia, banyak negara yang terkena imbasnya terutama Indonesia, sehingga perlu melakukan beberapa penyesuaian atau adaptasi agar roda kehidupan terus berjalan.

Pada 20 November 2021 lalu, tepatnya di Jakarta diadakan diskusi publik yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan DPR RI, dengan tajuk "Tantangan dan Peluang di Tengah Pandemi Covid-19".

Ahmed Kurnia Soeriawidjaja selaku Direktorat Pengelolaan Media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo mengatakan bahwa, pandemi Covid-19 tentu memberikan dampak negatif, sehingga diperlukan adaptasi untuk bisa bertahan, Ahmed menjelaskan bagi mereka yang mampu bertahan di situasi ini kemungkinan besar telah memanfaatkan teknologi komunikasi, sebab sektor ini membuka peluang usaha baru.

Baca Juga: Fakta: Nikmat Sehat itu Lebih Lama, Perlu Ingat Itu..

Menurut Ahmed, meskipun pandemi membuat mobilitas orang menjadi terbatas, dengan memanfaatkan teknologi informasi, aktivitas masyarakat tidak akan terhenti sepenuhnya. Itulah sebabnya, internet menjadi kebutuhan pokok. Dengan pergerakan Transformasi digital yang dituntut untuk semakin cepat, masyarakat harus adaptif dalam menghadapi perubahan saat ini.

Bekerja dari rumah (work from home), yang banyak dilakukan pada masa pandemi ini, merupakan salah satu contoh kegiatan yang memanfaatkan teknologi informasi, sebab saat ini mobilitas masyarakat terhambat dan bermacam kegiatan tidak dapat dilakukan secara tatap muka. Selain WFH, adapun kegiatan lainnya seperti, belajar dari rumah, dan berbelanja online dengan menggunakan aplikasi digital.

Transformasi digital pun dapat mendorong kreativitas dan inovasi baru dalam bidang kesehatan, misalnya berobat dan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi online, juga ada telemedicine, pelacak social distancing, juga screening suhu badan. Semua itu adalah kegiatan hasil dari adaptasi untuk menghadapi kondisi saat ini.

Selanjutnya, menurut Ahmed Kurnia, 56 persen konsumen di Indonesia saat ini lebih memilih melakukan pembayaran nontunai, dengan 51 persen masyarakat yang baru pertama kali melakukan belanja secara online. Beliau pun menambahkan bahwa terdapat data yang menunjukkan, sebelum pandemic pengguna online shop berjumlah 4,7 persen, namun setelah pandemi terjadi, terdapat kenaikan yang cukup signifikan yakni mencapai 28,9 persen. Peningkatan juga terjadi dalam kegiatan transaksi online, yaitu sebesar 400 persen, hal ini tentu karena banyaknya aplikasi belanja online yang beredar, sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli secara daring tersebut.

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x