PR SOLORAYA - Aktivitas sikat gigi penting dilakukan setiap hari. Karena sangat berguna untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut atau sela-sela gigi.
Jika tidak menggosok gigi, bakteri yang ada di dalam mulut akan menghabiskan sisa-sisa makanan tersebut. Hal ini mengakibatkan terjadinya keluhan gigi berlubang hingga sakit gigi.
Selama berpuasa di bulan Ramadhan, penting juga untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut agar selalu terjaga kebersihannya.
Menurut drg. Rosdiana Nurul Annisa Sp.KG dari RS Pelni, menyikat gigi selama berpuasa dilakukan dua kali sehari yaitu setelah sahur dan sebelum tidur.
Baca Juga: Cek Fakta: Bantal Terbakar Jadi Sumber Kebakaran di Tamansari
Dokter Rosdiana menuturkan bahwa waktu sikat gigi pada pagi hari dilakukan setidaknya 30 menit setelah makan sahur dengan sikat gigi berbulu halus dan bagian kepala sikat yang tidak terlalu besar.
Tujuan penggunaan sikat gigi tersebut agar bisa menjangkau seluruh gigi.
“Minimal dua menit, tambah pakai benang gigi sekali sehari bisa setelah sahur, siapa tahu ada sisa makanan yang terselip,” ujarnya, dilansir dari Antara.
Untuk penggunaan cairan berkumur non alkohol dilakukan setelah menyikat gigi. Penggunaan ini hanya boleh sekali sehari.
Baca Juga: Absen Tahun Lalu karena Pandemi, Ashleigh Barty Sebut Ajang French Open 2021 Sebagai Awal Baru
Baca Juga: Tak Kalah Bahaya dari Zona Megathrust, Zona Outer Rise yang Jadi Sumber Gempa Nias Bisa Picu Tsunami
Tetap bisa lakukan kontrol gigi dengan datang langsung untuk merawat kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi meskipun saat Ramadhan.
Saran dari drg. Rosdiana agar setiap orang secara rutin untuk mengontrol kondisi gigi dan mulutnya minimal enam bulan sekali.
Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuk melakukan pengecekan terkait ada atau tidaknya keluhan di rongga gigi.
Tak lupa juga ia mengingatkan untuk terus disiplin menjaga asupan cairan setidaknya delapan gelas sehari atau 1,5 liter dan menyantap makanan kaya serat seperti buat dan sayur.
Hal itu akan mendorong air liur untuk keluar lebih banyak yang berfungsi membersihkan rongga mulut.
Sedangkan untuk mencegah bau mulut, drg. Rosdiana menyarankan mengurangi konsumsi makanan berbau seperti jengkol.
Adapula faktor lain yang menyebabkan bau mulut seperti gigi berlubang, karang gigi, hingga sisa akar gigi yang belum dicabut.
Oleh karena itu, sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi agar masalah-masalah tersebut bisa diatasi.***