BERITASOLORAYA.com-Setiap individu selalu diberkahi oleh Tuhan sebuah kemampuan unik dalam dirinya.
Sehingga manusia memiliki tugas utama untuk memunculkan kemampuan itu menjadi sebuah potensi yang kuat.
Dalam dunia pendidikan, sering kita temui seseorang yang memiliki kemampuan tersendiri dalam segala bidang, semisal ada yang pandai matematika, ada yang ahli berorasi, ada yang terbiasa berorganisasi, dan lainnya.
Banyak orang mengira bahwa menjadi siswa atau mahasiswa ya fokus belajar saja supaya pintar, sehingga paradigma tersebut seakan mengesampingkan bidang yang lain, semisal skill dalam diri.
Apakah hal tersebut terbilang wajar?
Pada zaman yang semakin berkembang ini kemampuan dalam satu bidang saja akan jauh tertinggal.
Baca Juga: Kaligrafi Ditetapkan UNESCO Sebagai Warisan Budaya, Begini Pendapat UNESCO
Seseorang memang tetap membutuhkan ilmu dasar seperti matematika dan bahasa, akan tetapi sisi yang lain juga harus kuat.
Seperti mengembangkan skill yang dimiliki.
Mengejar skill apakah berdampak pada kemampuannya dalam mengerjakan ilmu dasar tadi? Jawabannya tidak.
Baca Juga: Ternyata Begini Pengakuan Ryan Setelah Menikah Sebulan Dengan Ricis, Terkaget-Kaget
Justru dengan potensi yang dimiliki itulah bisa diintegrasikan dengan kemampuannya memahami ilmu umum.
Dan memperjuangkan skill dirasa mampu menjadi alternatif jitu dalam menemukan jati dirinya.
Disadari atau tidak, kebutuhan kinerja di zaman sekarang juga menuntut kemampuan bawaan yang dimiliki seseorang dan tidak hanya terpaku pada kemampuannya mengerjakan soal-soal umum saja.
Baca Juga: Begini Cara Mendidik Anak Zaman Sekarang Dalam Islam Menurut Syekh Ali Jaber
Skill akan mampu menghantarkan seseorang menjadi pribadi yang dicari banyak orang.
Jadi memiliki skill bisa menjadikan diri kita seorang yang dikenal banyak orang karena potensi yang kita miliki.***