Teks Khutbah Idul Fitri 2021 Tentang Jangan Putus Asa di Tengah Pandemi

- 8 Mei 2021, 10:32 WIB
Ilustrasi.Teks Khutbah Idul Fitri 2021 Tentang Jangan Putus Asa di Tengah Pandemi.
Ilustrasi.Teks Khutbah Idul Fitri 2021 Tentang Jangan Putus Asa di Tengah Pandemi. /pexels.com/Chattrapal (Shitij) Singh

اَلصّٰــبِرِيۡنَ وَالصّٰدِقِــيۡنَ وَالۡقٰنِتِــيۡنَ وَالۡمُنۡفِقِيۡنَ وَالۡمُسۡتَغۡفِرِيۡنَ بِالۡاَسۡحَارِ

Orang-orang yang selalu sabar, orang yang tetap jujur, orang yang sangat taat, orang yang sering menginfakkan hartanya, dan orang yang selalu memohon ampunan kepada Allah pada waktu sebelum fajar.

Dengan shaum diharapkan kita akan semakin sabar. Sabar dalam melaksanakan perintah Allah walau dalam keadaan sulit, terutama sabar ketika musibah datang seperti sekarang ini sebagaimana sabarnya para Nabi mendapat cobaan. Sabar ketika menjauhi sesuatu yang diharamkan Allah, sabar ketika kita dapat anugerah kenikmatan dengan tidak sombong dan kikir. Dalam ajaran Islam orang sabar akan medapatkan anugerah kebaikan yang melimpah.

Dengan shaum kita menjadi orang yang lebih jujur baik dalam perkataan maupun dalam tindakan. Kejujuran dilatih selama shaum walaupun tidak ada yang melihat kita berpuasa kita melaksanakannya dengan penuh ketaatan. Orang jujur melahirkan keberuntungan hidup dan mengekalkan keberokahan dari Allah SWT. Sabda Rosululloh SAW: “hendaklah kamu sekalian bersikap jujur, karena jujur itu akan menuntunmu kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawamu kepada surga” (HR Muslim)

Dengan shaum kita menjadi orang taat, bagaimana tidak kita hampir duapuluh empat jam berada dalam suasana ruhaniyah yang tinggi, waktu diisi dengan ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Hal ini akan merefleksi kepada ketaatan pada aturan agama maupun negara. Banyak sekarang manusia mengabaikan hukum dan aturan sehingga banyak yang melakukan pelanggaran. Penjara penuh dengan narapidana sehingga banyak yang over kapasitas, tapi bagi kita berkeyakinan bahwa jika orang bersalah melanggar hukum walaupun tidak tertangkap di dunia, mereka akan mendapatkan pengadilan di akherat jika tidak diampuni akan mendapat siksaan yang amat pedih.

Dengan shaum kita menjadi orang yang dermawan, laparnya dan haus orang yang berpuasa akan melahirkan kesadaran kepedulian sosial terhadap penderitaan orang lain. Kepedulian itulah yang melahirkan kedermawanan, dan murah hati itu pangkal dari kebahagiaan abadi yang dia rasakan. Dirahmati hidupnya dicintai Allah dan dicintai oleh manusia disekelilingnya.

Dengan shaum kita dibiasakan bangun sebelum subuh untuk makan sahur dan sekaligus istighfar memohon ampun kepeda Allah. Istighfar di waktu sahur inilah mengundang kecintaan Allah padanya dan memberikan ampunan dari segala kesalahan yang telah dilakukan serta memberikan ketenangan dalam hatinya karena Allah turun ke langit dunia di waktu sahur atau disepertiga akhir malam.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Positif Hamil, Ashanty: Bentar Lagi Jadi Oma

Jamaah Ied yang dimulyakan Allah

Sebagai umat beragama, dalam menghadapi wabah seperti sekarang ini dilarang untuk berputus asa dan pengharapan. Teruslah berdoa kepada Allah semoga wabah ini terus berlalu, sambil berusaha dengan pendekatan akal dan ilmu pengetahuan untuk berikhtiar. Yaitu dengan terus menerapkan protokol kesehatan, hidup sehat dan melaksanakan vaksinasi. Sebagai pengikut ajaran Islam berkemajuan, kita dianjurkan untuk mengikuti rujukan dari dua institusi yang punya wewenang terhadap hal tersebut. Yang pertama, taat dan ikuti saran serta perintah agama:

Halaman:

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah