Network
BERITASOLORAYA.com - Siapa yang tidak ingin terkenal di langit, tentu semua anak di dunia ini ingin dikenal oleh penghuni langit.
Caranya pun cukup sederhana yaitu berbakti pada ibu yang telah melahirkan kita, namun cara yang sederhana ini akan menjadi berat jika seorang anak memusuhi ibunya.
Si anak menganggap ibu adalah lawan-Nya, bahkan dengan tega menuntut sang ibu di pengadilan. Naudzubillah min zalik.
Baca Juga: Pantai Ciputih dan Keindahan Pesona Alamnya
Maka dari itu, dalam penulisan artikel ini akan dijelaskan kisah singkat Uwais Al-Qarni.
Sehingga kita semua dapat mengambil hikmahnya dan dikenal penghuni langit.
Singkat cerita di Yaman, tinggal seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang, Ia tinggal dengan ibunya yang sudah tua lumpuh.
Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya, hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.
Sang ibu meminta agar bisa mengerjakan haji " Anakku, mungkin ibu tak lama lagi akan bersama dengan mu, ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan haji". Kata ibunya.
Seketika Uwais tercengang, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas.
Orang-orang di daerahnya terbiasa menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan, namun Uwais orang yang sangat miskin juga tidak memiliki kendaraan.
Uwais terus berpikir mencari jalan keluar, kemudian di belilah seekor anak lembu, setelah itu Uwais membuat kandang di puncak bukit, Setiap pagi Uwais bolak balik menggendong anak lembu tersebut.
Sontak para penduduk melihat Uwais melakukan hal yang tak biasa, langsung mereka mengatakan" Uwais gila...Uwais gila..."
Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim haji. Lembu Uwais telah besar mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang kian membesar.
Ia menjadi kuat mengangkat barang, tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari.
Ternyata Uwais latihan untuk menggendong ibunya yang berniat menunaikan haji.
Uwais pun menggendong ibunya dari Yaman ke Mekkah, Subhanallah, alangkah besarnya cinta Uwais Al-Qarni pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.
Saat berjalan menggendong ibunya, Uwais berkata" Ya Allah ampuni dosa ibu" Ibunya seketika bertanya pada anak nya ini.
"Bgaimana dengan dosa mu?" Tanya sang ibu.
Jawab Uwais, "Cukuplah ridho ibu dari ibu yang akan membawaku ke surga".
Dan pada suatu hari, Uwais meminta izin ibunya untuk bertemu Rasulullah, sang ibu terharu mendengar permintaan Uwais. Ibunya memaklumi perasaan Uwais yang Rindu memandang wajah Nabi Muhammad Saw.
Beliau pun mengizinkan sambil berpesan" Pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya, 'Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.
Betapa gembiranya hati Uwais, ia mencium ibunya, dan berangkat lah Uwais ke Madinah bertemu Rasulullah.
Dan sesampainya di Madinah dengan lekas, Uwais langsung menuju rumah Nabi, namun betapa kecewanya hati Uwais lantaran Rasulullah ketika itu tidak ada di rumah, yang ada hanya istri Rasulullah Aisyah r.a.
Dalam hati Uwais bergejolak perasaan apakah menunggu Nabi pulang dari medan perang atau segera pulang seperti pesan ibunya.
Akhirnya karena ketaatannya, Uwais pun pulang ke Yaman, dengan perasaan amat haru, Uwais mengayuhkan langkahnya.
Setelah itu, peperangan telah usai dan Nabi Saw pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi bertanya kepada istri beliau, Aisyah ra tentang keberadaan Uwais.
Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni adalah anak yang taat pada ibunya, ia adalah penghuni langit, mendengar itu Sayyidah Aisyah dan para sahabat tertegun.
Semoga kisah ini, bisa memotivasi anda di luar sana, untuk terus berbakti pada ibu, sehingga ridho Allah bisa didapatkan dan tentu akan dikenal di langit seperti halnya Uwais Al-Qarni.***
