Fakta-Fakta Cacar Monyet, Dimulai dengan Gejala Demam dan Bisa Menginfeksi Janin Ibu Hamil

4 Agustus 2022, 10:10 WIB
Fakta virus cacar monyet yang mulai ditemukan di berbagai negara asing /Reuters/Dado Ruvic

BERITASOLORAYA.com – Belum usai wabah virus corona, virus cacar monyet mulai ditemukan di berbagai negara dan perlu diwaspadai.

Di Indonesia sendiri terdeteksi suspek cacar monyet di Jawa Tengah meski belum dapat dipastikan positif atau tidaknya.

Virus cacar monyet memiliki gelaja awal demam hingga yang lebih lanjut, penderitanya akan mengalami lesi cacar (benjolan berisi nanah atau air yang muncul di seluruh tubuh).

Ada berbagai fakta terkait cacar monyet yang harus diketahui mulai dari gejala hingga bagaimana virus ini bisa menular.

Baca Juga: Ketentuan Akun SSCASN di PPPK 2022 untuk Pelamar Umum, Beda dengan Prioritas?

Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui laman Kementerian Kesehatan RI, berikut beberapa fakta cacar monyet atau yang dikenal sebagai monkeyfox:

1. Penyakit Mirip Cacar yang Awalnya Menyerang Monyet

Virus yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus ini mulanya menginfeksi koloni monyet peliharaan dengan kasus mirip cacar.

Wabah tersebut terjadi pada tahun 1958. Karena diawali dengan menginfeksi monyet, maka virus ini disebut dengan cacar monyet atau monkeyfox meski monyet tidak bisa disebut sebagai reservoir utama.

Baca Juga: Resmi! Kemdikbud Minta Kepala Sekolah dan Guru Lakukan Ini, Waktu 3 Minggu Lagi. Jangan Terlewat!

Manusia yang terinfeksi cacar monyet tercatat pada tahun 1970 di Kongo. Semenjak itu, cacar monyet mulai menyebar di berbagai wilayah Afrika Barat dan Tengah.

2. Menular Lewat Kontak

Saat seseorang bersentuhan dengan orang lain yang terinfeksi, hewan yang terinfeksi atau bahkan benda-benda yang terkontaminasi virus cacar monyet, saat itulah virus tersebut dapat menular.

Virus ini juga dapat melewati plasenta ibu hamil menuju ke janin yang dikandungnya.

Baca Juga: Penting! Sebelum Jadi Guru Penggerak Kemdikbud, Ketahui 8 Pertimbangan Ini Bagi Tendik yang Ingin Daftar CGP

Hewan yang terinfeksi bisa menyebarkan virus cacar monyet pada manusia melalui gigitan, cakaran atau penggunaan produk dari hewan yang terinfeksi.

Manusia menularkan cacar monyet ke manusia lain melalui kontak langsung dengan luka, terkena cairan tubuh penderita, koreng hingga droplet.

3. Gejala Diawali dengan Demam

Cacar monyet diawali dengan kondisi demam, sakit kepala, kelelahan hingga nyeri otot.

Baca Juga: Misi Pelosi ke Taiwan Ternyata Bikin China Meradang, Ini Akibatnya

Penderita juga akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). Inilah yang membedakan cacar monyet dengan cacar air biasa.

Tubuh penderita akan dipenuhi dengan benjolan yang berisi nanah atau air. Kondisi ini disebut sebagai lesi cacar.

Dalam kurun waktu tiga hari atau lebih setelah demam, akan muncul ruam mulai dari wajah hingga ke bagian tubuh lain.

Baca Juga: Waspada Cacar Monyet! Kenali Virusnya dan Lakukan Pencegahan dengan Cara Berikut

4. Bisa Berlangsung Dua Hingga Empat Minggu

Penderita cacar monyet melewati masa inkubasi selama 6 hingga 13 hari. Di sisi lain, masa inkubasi bisa berlangsung selama 5 hingga 21 hari.

Mulai dari gejala muncul, cacar monyet umumnya berlangsung selama dua hingga empat minggu.

5. Menyebabkan Kematian di Wilayah Afrika

Satu dari sepuluh orang yang terinfeksi cacar monyet di Afrika ditemukan meninggal dunia. Virus ini memang banyak ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Terkini

Terpopuler