Tingkatkan Perlindungan Lansia dari Covid–19 dengan Booster Ke-2, Berikut Pedoman Kombinasinya

24 November 2022, 18:23 WIB
Vaksinasi Booster ke- 2 Covid-19 telah diperbolehkan untuk kalangan lansia, begini kombinasi vaksin yang harus diperhatikan/Pixabay/spencerbdavis1 /

BERITASOLORAYA.com– Lansia dengan rentang usia 60 tahun ke atas digolongkan sebagai kelompok rentan tertular dan terinfeksi Covid–19 kini sudah sedikit tenang.

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes telah mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran No. HK.02.02/C/5565/2022 terkait Vaksinasi Covid–19 Dosis Booster ke – 2 Bagi Kelompok Lanjut Usia.

Kebijakan tersebut berlaku sejak 22 November 2022 dan bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap lansia, sehingga mengurangi tingkat keparahan hingga kematian akibat Covid–19.

Baca Juga: 9 Kriteria Calon Pengajar Praktik PGP Angkatan 9 dan 10, Salah Satunya Tidak Sedang Ikut Ini

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Instagram @kemenkes_ri, 23 November 2022, berikut pedoman kombinasi jenis vaksin dan dosisnya bagi lansia, yaitu:

1. Bila Booster Pertama adalah Sinovac, maka kombinasinya:

- Astra Zaneca setengah dosis (half dose) atau 0,25 mL

- Pfizer setengah dosis (half dose) atau 0,15 mL

- Moderna dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

- Sinopharm dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

- Sinovac dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

- Indovac dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

Baca Juga: Dosen Segera Cek, Catatan dari Hasil RDPU Perguruan Tinggi, Salah Satunya Aturan Terhadap Jurnal

2. Bila Booster Pertama adalah Astra Zaneca, maka:

- Moderna setengah dosis (half dose) atau 0,25 mL

- Pfizer setengah dosis (half dose) atau 0,15 mL

- Astra Zaneca dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

3. Bila Booster Pertama adalah Covovax, maka:

- Covovax dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

4. Bila Booster Pertama adalah Pfizer, maka:

- Pfizer dosis penuh (full dose) atau 0,3 mL

- Moderna setengah dosis (half dose) atau 0,25 mL

- Astra Zaneca dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

Baca Juga: Menteri Anas Jelaskan Dampak Jika Tenaga Honorer Diberhentikan Semua, Apa yang Akan Terganggu?

5. Bila Booster Pertama adalah Moderna, maka:

- Moderna setengah dosis (half dose) atau 0,25 mL

- Pfizer setengah dosis (half dose) atau 0,15 mL

6. Bila Booster Pertama adalah Janssen (J&J), maka:

- Janssen (J&J) dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

- Pfizer dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

- Moderna setengah dosis (half dose) atau 0,25 mL

7. Bila Booster Pertama adalah Sinopharm, maka:

- Sinopharm dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 mL

Baca Juga: 3 Poin Penting yang Harus Dipahami Calon Guru ASN PPPK 2022 Sebelum Seleksi Penilaian 3 Hari Lagi

Vaksin-vaksin tersebut dilansir dari website sehatnegeriku pada 22 November 2022 telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM serta rekomendasi ITAGI dan juga memerhatikan ketersediaannya di masing-masing daerah.

Kemudian atauran pemberian vaksin booster kedua tersebut adalah sekurang-kurangnya enam bulan setelah booster tahap pertama diberikan.

“Adapun vaksinasi Covid–19 booster kedua untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak booster pertama diberikan,” ujar juru bicara Covid–19 Kemenkes, dr. M. Syahril.

Lalu, bagi lansia yang belum diberikan booster tahap pertama, diharapkan untuk segera mendapatkannya, karena vaksinasi primer harus lengkap terlebih dahulu.

Baca Juga: Pengumuman Kelulusan Seleksi Administrasi PPPK Tenaga Kesehatan BKN, bagi Pelamar Harap Perhatikan Hal Ini

“Sementara bagi lansia yang belum booster pertama segera mendapatkan booster pertama, kami menghimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu,” imbuhnya.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: sehatnegeriku.kemenkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler