Kanker Dianggap Penyebab Kematian Nomor 1, Kemenkes Pilih Prioritaskan Layanan Pencegahan Melalui Skrining

23 Mei 2023, 13:56 WIB
Ilustrasi kanker /PDPics/Pixabay

BERITASOLORAYA.com - Kementerian kesehatan RI atau Kemenkes memberikan perhatian khusus pada layanan kanker yang dianggap sebagai penyakit penyebab kematian nomor satu. Melalui program pencegahan dan promotif dimulai dari skrining dan deteksi dini kanker.

Disampaikan oleh Menkes Budi Gunadi, dalam open speech untuk Siloam Oncology Summit, Jumat, 19 Mei 2023, Layanan kanker saat ini menjadi salah satu prioritas perbaikan sistem kesehatan di Indonesia.

Layanan penanganan kanker akan dioptimalkan keberadaannya dapat tersebar hingga menjangkau 514 kabupaten atau kota di Indonesia, dengan memaksimalkan adanya layanan deteksi dan skrining kanker.

Baca Juga: INFO PENTING, para Peserta CPNS Harap Simak Ini dulu, Pelatihan Dasar CPNS Tak Perlu Lakukan Hal Berikut

Deteksi dan skrining sangat penting karena merupakan layaran pencegahan kanker, yang saat ini menjadi satu dari kurang lebih 100 program pelayanan kesehatan oleh Kemenkes.

Dalam Keterangan resmi yang dirilis Senin, 22 Mei, Menkes Budi menyampaikan terdapat 10-15 pilar program transformasi kesehatan yang dimiliki Kemenkes.

“Masing-masing pilar transformasi kesehatan memiliki sekitar 10-15 program, sehingga total kita punya kurang lebih 100 program dan salah satu prioritasnya adalah layanan kanker,” ujarnya.

ia juga menyampaikan saat ini sistem kesehatan di Indo sedang mewujudkan pelayanan kesehatan primer melalui layanan BPJS Kesehatan, yang saat ini telah memfasilitasi skrining kanker.

Baca Juga: SIMAK, Pegawai PPPK yang sudah Resmi Diangkat Wajib Melaksanakan Orientasi dengan 2 Kurikulum Ini

“Wujud implementasi transformasi layanan primer yakni melalui BPJS yang saat ini tengah mengalokasikan Rp9 triliun untuk pembiayaan layanan skrining yang di dalamnya termasuk untuk kanker,” kata Menkes Budi.

Kemenkes di tahun 2023 tengah menyiapkan sejumlah 10 ribu mesin ultrasound pendeteksi kanker yang akan dibagikan ke Puskesmas yang tersebar di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Hal itu dilakukan demi memenuhi target deteksi dini salah satu penyakit kanker yakni kanker payudara.

Kemudian terdapat pula program pemberian vaksinasi HPV guna mencegah terkena kanker leher rahim atau kanker serviks bagi wanita. Vaksin HPV akan dibagikan secara gratis untuk yakni kepada siswa perempuan kelas 5-6 SD.

Baca Juga: AYO DAFTAR CPNS, Pemerintah Siapkan Aturan Baru untuk Gaji di Tahun 2023, Janji Gak Bikin Iri?

Menkes Budi juga menyebutkan pemberian vaksin HPV di tahun 2023 akan dibagikan secara merata untuk ke 34 Provinsi di Indonesia. Kemenkes juga sedang menyiapkan upaya program percontohan pemeriksaan kanker serviks melalui HPV DNA Test.

HPV DNA test sendiri saat ini baru tersedia di lima kota yang tergabung di Provinsi DKI Jakarta, diantaranya yaitu Jakarta pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

“Hal ini kita dilakukan karena kedepannya akan ada tambahan program pengembangan metode Genome Sequencing di 38 Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia,” jelas Menkes Budi.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler