Jangan Anggap Remeh! Ini 10 Penyakit yang Disebabkan oleh Polusi Udara, Termasuk Penyakit Kronis?

21 Agustus 2023, 19:20 WIB
10 Penyakit yang Disebabkan oleh Polusi Udara, Termasuk Penyakit Kronis /freepik.com/@jcomp/

BERITASOLORAYA.com – Saat ini, polusi udara di Jakarta semakin mengkhawatirkan. Indeks kualitas udara di Jakarta hari ini Senin, 21 Agustus 2023 yaitu sekitar 119 US AQI. Sementara itu, PM2,5 mencapai 42.9µg/m³.

Polusi udara merupakan campuran artikel dan gas berbahaya di udara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai sumber, baik alami maupun buatan manusia.

Kebakaran hutan, gunung berapi, dan badai debu merupakan sumber polusi udara alami. Sementara itu, polusi akibat ulah manusia termasuk emisi dari pabrik, mobil, dan pembangkit listrik.

Dalam udara yang tercemar polusi terdapat PM2.5 yang merupakan partikel halus dari polutan udara. Partikel halus tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Tinggi, Ini 8 Tips Lindungi Diri dari Kualitas Udara yang Buruk

Tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan, partikel tersebut dapat menyebabkan penyakit lain. Beberapa di antaranya bahkan mengancam jiwa.

Berikut 10 penyakit yang disebabkan oleh polusi udara yang perlu diwaspadai dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari Metropolisindia.com.

1. Penyakit kardiovaskular

Polusi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Partikel halus dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan di jantung serta pembuluh darah.

Partikel halus yang masuk ke paru-paru dapat menyebabkan peradangan. Hal tersebut menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kerusakan pada lapisan arteri.

Detak dan ritme pada jantung juga akan berubah sehingga menyebabkan terjadinya penyakit jantung. Sementara itu, paparan polusi udara dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah.

2. Kanker

Kanker merupakan salah satu penyakit paling umum yang disebabkan oleh polusi udara. Hal tersebut disebabkan oleh paparan partikel udara karsinogenik, seperti yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar fosil.

Kanker dapat berkembang di setiap organ tubuh. Namun, paling sering ditemukan di paru-paru. Kanker paru-paru sel kecil merupakan jenis kanker paru-paru yang lebih umum.

3. Kelainan saraf

Penyakit saraf seperti alzheimer dan penyakit parkinson juga dapat disebabkan oleh polusi udara. Penyakit alzheimer merupakan gangguan otak degeneratif.

Hal tersebut menyebabkan hilangnya memori dan penurunan kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa polusi udara dapat mempercepat perkembangan penyakit Alzheimer.

Sementara itu, penyakit parkinson merupakan gangguan neurodegeneratif. Penyakit tersebut mempengaruhi gerakan dan koordinasi.

4. Gangguan gastrointestinal

Polusi udara juga dapat menyebabkan beberapa gangguan pencernaan, termasuk sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, dan kolitis ulserativa. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi lebih mungkin menderita penyakit tersebut.

Sakit perut, diare, sembelit, dan kembung merupakan gejala gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan bisa menjadi sangat serius dan bahkan mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik.

5. Penyakit ginjal

Beberapa penyakit ginjal dapat disebabkan oleh polusi udara seperti penyakit ginjal kronis dan cedera ginjal akut

Penyakit ginjal kronis merupakan kondisi jangka panjang yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Hal tersebut disebabkan oleh penumpukan racun di dalam tubuh, termasuk yang berasal dari polusi udara.

Sementara itu, cedera ginjal akut menyebabkan hilangnya fungsi ginjal secara tiba-tiba dan berpotensi reversibel. Hal tersebut dapat disebabkan oleh paparan polusi udara tingkat tinggi.

6. Penyakit hati

Beberapa penyakit hati yang disebabkan oleh paparan polusi udara antara lain penyakit hati berlemak, hepatitis, dan sirosis. Penyakit hati berlemak merupakan penumpukan lemak di hati, yang dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut.

Hepatitis merupakan peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus atau infeksi lainnya. Sementara itu, sirosis merupakan kondisi kronis yang menyebabkan pengerasan dan jaringan parut pada hati.

7. Penyakit kulit

Paparan polusi udara juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, dan jerawat.

Eksim merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan meradang. Eksim juga dapat diperburuk oleh paparan polusi udara.

Psoriasis merupakan kondisi autoimun kronis yang menyebabkan kulit bersisik. Sementara itu, jerawat merupakan penyakit umum akibat polusi udara.

Baca Juga: Tahukah, Polusi Udara Bahaya untuk Kesehatan Mental? Anak-Anak dan Remaja Jadi Kaum Rentan Terkena Dampak

8. Asma

Asma merupakan penyakit yang membuat saluran udara menyempit dan membengkak dan menghasilkan banyak lendir. Hal tersebut bisa membuat sulit bernapas dan memicu batuk, mengi, dan sesak napas.

Faktor lingkungan seperti polusi udara, cuaca dingin, atau serbuk sari sering menyebabkan asma. Penting untuk mengetahui pemicu penyakit ini dan mencoba menghindarinya jika memungkinkan.

9. Bronkitis

Bronkitis terjadi ketika bronkus, atau saluran udara, meradang dan teriritasi. Hal tersebut disebabkan oleh paparan iritan di udara, seperti asap, debu, atau asap kimia.

Infeksi virus juga dapat menyebabkan penyakit bronkitis. Batuk, mengi, sesak napas, dan nyeri dada merupakan gejala bronkitis.

Penyakit tersebut dapat diobati dengan obat-obatan, seperti bronkodilator dan kortikosteroid. Dalam kasus yang parah, rawat inap mungkin dibutuhkan.

10. Penyakit paru obstruktif kronis

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan kondisi paru-paru yang membuat sulit bernapas. COPD disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap partikel halus di udara, seperti asap rokok atau emisi pabrik.

Gejala seperti sesak napas, mengi, dan batuk sering dialami oleh orang dengan COPD. Dalam kasus yang parah, COPD bisa berakibat fatal.

Itulah 10 penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara. Penyakit di atas tentunya dapat dicegah. Jadi, penting untuk menyadarinya dan mengambil langkah untuk melindungi diri dari polusi udara.***

Editor: Windy Anggraina

Tags

Terkini

Terpopuler