BERITASOLORAYA.com-800 kilogram garam rencananya akan ditaburkan di langit-langit Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang). Rencanan ini menyusul respon dari dampak polusi udara di daerah tersebut yang kian meresahkan.
Pemerintah mulai melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menaburkan garam dalam jumlah tersebut di daerah-daerah penuh polutan.
BRIN atau Badan Riset dan Inovasi Nasional menyebut bahwa penyebaran garam tersebut dilakukan dengan 1 sorti penerbangan. Hal itu dilakukan sebagai langkah penyemaian awan. Penyemaian awan dilakukan hampir selama 2 jam penebangan (14.15-16.00 WIB) dengan menaburkan garam di atas ketinggian 9000-10.000 kaki
Baca Juga: 21 Agustus ASN Pemprov DKI Jakarta Mulai WFH, Ternyata Ini Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan
Menurut Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN, Budi Harsoyo, TMC dilakukan untuk mengurangi polusi udara di wilayah Jabodetabek. Kebijakan ini terhitung baru pertama dilakukan. Posko TMC dipusatkan di Bandara Lanud Husein Sastranegara Bandung.
"Sabtu kemarin sudah dilaksanakan satu sorti penerbangan dengan target penyemaian di wilayah Kabupaten Cianjur, Depok, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat," ungkap Budi dalam keterangannya, dikutip BeritaSoloRaya.com dari PMJNews pada 21 Agustus 2023.
Pada dasarnya, kebijakan TMC untuk untuk mengurangi polutan sudah pernah dilakukan oleh beberapa negara seperti Cina, Korea Selatan, Thailand, dan India. Sedangkan di Indonesia baru pertama kali dilaksanakan di wilayah Jabodetabek.
Menurut Budi, cara yang lebih efektif untuk mengurangi polutan di daerah tertentu memang dengan menjatuhkan atau mengguyurnya dengan air hujan. Namun jika hal tersebut tidak memungkinkan dilakukan, maka TMC dapat dilakukan dengan menargetkan 'mengganggu' stabilitas atmosfer.
"Ini yang akan kita ganggu, dibuka ibaratnya, sehingga kumpulan-kumpulan polutan yang terkungkung di sekitar wilayah Jakarta bisa terus naik ke atas," tuturnya.