Network
BERITASOLORAYA.com- Isu uji coba kebijakan work from home (WFH) bagi ASN pemprov DKI Jakarta makin menguat. Rencananya, tanggal 21 Agustus 2023 mendatang, uji coba WFH akan dilakukan sampai 21 Oktober atau terhitung 2 bulan.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Instagram PandemicTalks pada 20 Agustus 2023, Kepal Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, mengatakan bahwa kebijakan ini dilakukan menyusul semakin parahnya kondisi polusi udara Jakarta. Sigit menjelaskan bahwa pemberlakuan kebijakan WFH dilakukan dengan menghitung presentase kehadiran 50 persen bagi ASN yang melakukan fungsi staf.
"Pelaksanaan uji coba WFH dilakukan dengan persentase kehadiran 50 persen di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, berlaku pada 21 Agustus-21 Oktober 2023 bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung," kata Sigit.
Lebih lanjut, PJ atau Pejabat Gubernur DKI Jakartam Heru Budi Hartono, telah menghadiri rapat koordinasi bersama Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Rapat itu terkait dengan permasalahan polusi udara di Jabodetabek. Dalam rapat tersebut, Luhut menjelaskan pengarahan seluruh jajaran menteri melakukan kebijakan WFH (Work From Home).
"Tadi pak menteri mengarahkan untuk work from home. nanti semua Kementerian WFH," kata Heru Budi.
Heru belum menjelaskan detail tentang ketentuan kapasitas WFH di lingkungan kementrian. Akan tetapi, yang pasti bagi ASN Pemprov DKI Jakarta, akan menerapkan kebijakan WFH sebesar 50 persen mulai 21 Agustus 2023 nanti.
Lalu apa sebenarnya dampak polusi udara bagi kesehatan, sehingga berpengaruh pada kebijakan kerja bagi para pekerja di daerah urban seperti Jakarta? Artikel ini akan membahasnya secara detail.
Dampak plusi dara trhadap ksehatan manusia angat mengkhawatirkan. Ada banyak penyakit yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit yang berpotensi fatal. Dari bronkitis kronis hingga kanker paru-paru. Polusi udara memang tidak dapat diremehkan penyebabnya karena meningkatkan resiko berbagai penyakit.
