WASPADA! Kenalan dengan Virus Nipah, Penyebab, Gejala, hingga Diagnosanya, Bisa Menyebar Secara Global?

18 September 2023, 19:09 WIB
WASPADA! Kenalan dengan Virus Nipah, Penyebab, Gejala, hingga Diagnosanya, Bisa Menyebar Secara Global? /freepik.com/@kjpargeter/

BERITASOLORAYA.com – Virus Nipah merupakan (NiV) merupakan virus zoonosis yang dapat menyebar antara hewan dan manusia. Kelelawar buah atau disebut juga rubah terbang merupakan salah satu hewan reservoir NiV di alam.

Virus Nipah dapat menimbulkan penyakit pada babi dan manusia. Infeksi virus tersebut dapat menyebabkan pembengkakan otak ringan hingga berat. Paling parah bisa menyebabkan kematian.

Wabah virus tersebut terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah di Asia terutama Bangladesh dan India. Virus Nipah tersebut dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar.

Baca Juga: CEK DISINI! Alokasi Kuota CASN Pemprov Jawa Tengah, Berapa jumlah CPNS dan PPPK yang Dibutuhkan?

Selain itu, pengendalian infeksi standar dapat membantu mencegah penyebaran dari manusia ke manusia. Virus Nipah (NiV) pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada tahun 1999 setelah wabah penyakit pada babi dan manusia.

Virus Nipah membawa wabah yang menyebabkan hampir 300 kasus pada manusia dan lebih dari 100 kematian. Dampak ekonomi juga dirasakan karena lebih dari 1 juta babi dibunuh untuk membantu mengendalikan wabah tersebut.

Potensi penyebaran virus secara global sangat besar karena bisa menular dari manusia ke manusia. Kelelawar buah yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit tersebut ke manusia atau hewan lain seperti babi.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari CDC.gov, berikut ini gejala dan diagnosa dari virus Nipah yang menyerang manusia.

Gejala Infeksi Virus Nipah

Gejalanya berkisar dari ringan hingga berat dengan tingkat kematian 40%–70% antara tahun 1998 dan 2018. Biasanya gejala tersebut muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus.

Demam dan sakit kepala merupakan gejala pertama yang biasa dirasakan oleh orang yang terinfeksi virus Nipah. Rasa sakitnya bisa berlangsung selama 3-14 hari.

Gejala tersebut seringkali disertai dengan batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas. Fase pembengkakan otak (ensefalitis) terjadi dengan gejala yang meliputi kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental.

Orang yang merasakan gejala tersebut dengan akan mengalami koma dalam waktu 24-48 jam. Persentase kematian bisa terjadi pada 40-75% kasus. Kejang terus menerus dan perubahan kepribadian merupakan efek samping dari infeksi virus tersebut.

Baca Juga: Syarat Pengajuan Pinjaman BCA Rp100 Juta Khusus Karyawan, Apakah Bisa Dilakukan Secara Online? Simak Ulasannya

Diagnosa Infeksi Virus Nipah

Infeksi virus Nipah (NiV) dapat didiagnosis selama sakit atau setelah sembuh. Diagnosis penyakit tersebut dapat dilakukan dengan tes.

Reaksi rantai polimerase waktu nyata (RT-PCR) dapat digunakan untuk pengujian laboratorium. Pengujian tersebut dilakukan dengan mengambil sampel dari tenggorokan dan hidung, cairan serebrospinal, urin, dan darah.

Kemudian selama terinfeksi dan setelah pemulih, pengujian antibodi dilakukan dengan menggunakan uji imunosorben terkait-enzim (ELISA). Gejala awal penyakit yang tidak spesifik dapat menjadi tantangan dalam melakukan diagnosis dini infeksi NiV.

Di sisi lain, deteksi dan diagnosis dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup di antara individu yang terinfeksi. Selain itu untuk mencegah penularan ke orang lain dan upaya responsif terhadap wabah, diagnosa dini sangat diperlukan.

Itulah informasi mengenai Virus Nipah atau NiV mulai dari pengertian, gejala, dan diagnosanya. Jika Anda mungkin mengalami gejala di atas, segeralah menemui dokter untuk mendapatkan pertolongan.***

Editor: Windy Anggraina

Tags

Terkini

Terpopuler