BERITASOLORAYA.com – Sepatu hak tinggi atau high heels merupakan salah satu jenis sepatu yang jadi idaman wanita karena efek yang dipakainya pada kaki.
Selain membuat tubuh menjadi lebih tinggi, high heels juga membuat betis nampak jenjang dan kaki terlihat lebih menarik.
Walaupun terlihat lebih menarik, namun ada juga pengorbanan yang dipertaruhkan oleh pemakai sepatu hak tinggi, yaitu kenyamanan.
Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui SehatQ, menggunakan sepatu hak tinggi lama-lama bisa mengalami keluhan fisik berkelanjutan.
Menggunakan sepatu hak tinggi untuk acara-acara tertentu tentu saja tidak akan memberikan dampak negatif tersebut.
Namun jika mengenakan sepatu hak tinggi terlalu sering dengan durasi lama bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Baca Juga: Dua Kabar untuk Guru Sertifikasi Naungan Kemdikbud & Kemenag di Bulan Juli 2022, Jangan Sampai Keliru!
Sepatu Hak Tinggi pada Postur Tubuh
Saat memakai sepatu hak tinggi, posisi telapak kaki menukik ke bawah. Sehingga tekanan pada telapak kaki bagian depan akan terasa lebih berat. Posisi ini memengaruhi keseimbangan tubuh.
Karena posisi telapak kaki condong ke depan, tubuh bagian atas akan lebih berat ke belakang agar keseimbangan tubuh terjaga. Dari posisi ini, postur tubuh yang lurus secara natural pun berubah.
Semakin tinggi hak yang digunakan, maka perubahan postur akan semakin jelas. Keseringan menggunakan sepatu hak tinggi membuat tubuh akan melengkung ke area punggung bawah.
Baca Juga: Link Akses Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPG Prajabatan 2022, Resmi! Disini Selengkapnya
Pengaruh Terhadap Pinggul dan Lutut
Selain postur tubuh, sepatu hak tinggi juga berpengaruh pada pinggul juga lutut. Cara berjalan yang normal adalah kaki menapak dari tumit ke arah depan telapak kaki kemudian menjejeak dengan jari kaki.
Kebiasaan berjalan normal ini akan terasa berbeda jika menggunakan sepatu hak tinggi, karena bentuknya yang menukik ke bawah membuat telapak kaki meregang ke depan dan menahan beban tubuh. Akibatnya, proses menjejak kaki saat berjalan tidak sempurna.
Hal ini membuat otot fleksor panggul bekerja lebih keras dari biasanya. Dalam jangka panjang otot-otot akan memendek dan menjadi kaku. Hal ini berpengaruh pada punggung bawah akan lebih sering mengalami nyeri.
Sementara itu, posisi yang lebih sering menekuk saat menggunakan sepatu hak tinggi menyebabkan tulang kering miring ke dalam agar posisi seimbang. Sayangnya, jika sering mengalami posisi seperti ini, mengakibatkan lutut mengalami gangguan osteoarthritis.
Baca Juga: Terkait Formasi PPPK 2022. Begini Pesan dari Kemdikbud Untuk Pemda
Masalah pada Jari Kaki
Penggunaan sepatu hak tinggi dalam jangka waktu yang lama dan sering bisa juga menyebabkan masalah pada telapak kaki dan jari kaki. Salah satunya adalah bunion, yakni kondisi di mana ada tulang yang menonjol pada pangkal sendi jempol kaki.
Masalah lainnya adalah neuroma, yakni kondisi di mana ada penebalan jaringan di sekitar jari kaki. Risiko yang muncul saat mengalami neuroma adalah rasa nyeri bahkan mati rasa pada jari-jari kaki.
Risiko lainnya yang mengintai juga adalah hammertoe, yakni deformitas pada sendi jari-jari kaki atau pemendekan tendon achilles.
Untuk mencegah hal tersebut, gunakan sepatu hak tinggi dengan bijak, yakni tidak terlalu sering dan terlalu lama. Selain itu upaya yang bisa dilakukan saat sering menggunakan sepatu hak tinggi dengan menggunakan bantalan ekstra untuk mengurangi rasa sakit.***