BERITASOLORAYA.com – Apakah Anda penderita psoriasis vulgaris dan sedang mencari cara mengobatinya? Jika iya, Anda sedang berada di artikel yang tepat. Penyakit kulit atau psoriasis vulgaris merupakan penyakit kulit yang ditandai oleh plak eritematosa dengan skuama tebal, transparan, dan berlapis-lapis seperti tetesan lilin, penyakit tersebut bersifat kronik residif yang berarti bisa kambuh kapan saja.
Plak tersebut biasanya muncul di area kulit kepala, siku, lutut, dan tulang bagian belakang mulai dari pinggang hingga sakrum. Gejalanya ditandai dengan bercak-bercak eritem yang tertutupi skuama.
Skuama tersebut berwarna putih seperti mika, transparan, berlapis-lapis dan terasa kasar. Penderita psoriasis vulgaris tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi sebesar 0,9-8,5%.
Beberapa penelitian menyatakan puncak psoriasis vulgaris dapat terjadi pada rentang usia 16-22 tahun dan 57-60 tahun. Namun, psoriasis vulgaris dapat menyerang siapa saja dengan rentang usia berapapun.
Jenis psoriasis vulgaris merupakan jenis psoriasis yang paling sering terjadi. Diperkirakan penderitanya mencapai 90%. Tingkat keparahannya dilihat dari indeks skor PASI yang dibagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang dan berat.
Rentang skor psoriasis vulgaris yakni 0-72 yang menilai empat area tubuh yaitu kepala, badan, ekstremitas superior dan inferior, derajat eritema, indurasi dan skuama, serta luas permukaan tubuh.
Lalu, bagaimana cara mengobatinya menurut ahli? Tentu saja Anda perlu menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Dilansir BeritaSoloRaya.com melalui wawancara langsung dengan dr. Dina Febriani, Sp.D.V.E, berikut cara pengobatan psoriasis vulgaris. Ia membagi pengobatannya menjadi dua tahap yakni edukasi pasien dan terapi.
Edukasi Pasien
Sebelum mulai melakukan terapi, penderita psoriasis vulgaris akan diedukasi terlebih dahulu terkait penyakitnya. Berikut beberapa poin yang akan dilakukan dokter kepada pasien.
1. Melakukan edukasi terhadap pasien dan keluarga demi keberhasilan pengobatan. Edukasi bisa berupa penjelasan mengenai penyakit tersebut.
2. Memberikan pemahaman pada pasien bahwa penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan secara total. Terapi yang dilakukan hanya akan mengontrol penyakit bukan menyembuhkan.
3. Meyakinkan pasien bahwa psoriasis vulgaris merupakan penyakit yang umum dan tidak menular.
4. Mendiskusikan berbagai pilihan terapi serta efek sampingnya dan hasil yang akan didapatkan.
5. Mendiskusikan kemungkinan faktor penyebab eksaserbasi.
Terapi
Terapi yang dilakukan dibagi menjadi tiga yaitu terapi topikal, fototerapi, dan sistemik. Terapi tersebut juga bergantung pada luas lesi pada area permukaan tubuh atau body surface area (BSA).
1. Terapi Topikal
Terapi topikal meliputi kortikosteroid topikal, Vitamin D atau analognya sebagai lini pertama atau tar, tazaroten. Kemudian untuk lini kedua, dokter akan memberikan asam salisilat.
2. Fototerapi
Fototerapi dilakukan dengan sinar ultraviolet B untuk pengobatan psoriasis vulgaris dengan BSA > 10% (lebih dari sepuluh persen).
3. Sistemik
Sementara itu, terapi sistemik dilakukan dengan pemberian metotreksat, acitretin ataupun agen biologis seperti adalimumab atau secukinumab. Terapi tersebut dilakukan untuk pengobatan psoriasis vulgaris dengan BSA > 30% (lebih dari tiga puluh persen).
Itulah pengobatan yang akan Anda dapatkan sebagai pasien psoriasis vulgaris menurut ahlinya. Jika Anda merasakan gejalanya, segeralah menemui dokter untuk melakukan pengobatan.***