PR SOLORAYA – Kisruh yang terjadi antara Partai Demokrat dengan beberapa mantan kadernya semakin memanas.
Apalagi setelah Kongres Luar Biasa (KLB) alias Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara 5 Maret 2021 lalu.
Posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat pun terancam, setelah mantan kader demokrat memilih Moeldoko sebagai ketua umum partai versi KLB.
Tentu polemik tersebut menjadi sorotan banyak pihak. Tak sedikit tokoh yang ikut prihatin dengan karut marut partai berlambang Mercedez tersebut.
Baca Juga: Mulai Besok, Pemprov Jatim Perpanjang PPKM Mikro karena Dirasa Bisa Menekan Persebaran Virus Corona
Baca Juga: Hadapi Bali United, Timnas U-23 Berhasil Menang 3-1 di Laga Uji Coba Kedua
AHY pun sukses mendapatkan dukungan dari dewan pimpinan cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk melawan kudeta tersebut.
Selain dari anggota partai, AHY ternyata selalu didukung oleh Annisa Pohan, sang istri.
Annisa bahkan sering membagikan pendapatnya terkait upaya pelengseran sang suami di Twitter.
Baru-baru ini Annisa berpendapat bahwa aksi kudeta hanya memberikan contoh buruk bagi generasi muda.
Baca Juga: Ogah Akui Hasil KLB Deli Serdang, Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia Rapatkan Barisan Bela AHY
Baca Juga: Ramalan Zodiak 8 Maret 2021 Bagi Aries, Taurus, dan Gemini, Jangan Terlalu Percaya Diri
Baca Juga: Update Lokasi Vaksinasi Covid-19 Khusus Lansia DKI Jakarta 7 Maret 2021, Simak Sebarannya
“GPK-PD percontohan yang sangat buruk untuk generasi muda masa depan Indonesia,” ujar Annisa dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Twitter.
Annisa juga mengajak para kader Partai Demokrat yang loyal untuk melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh para simpatisan KLB.
“Lawan,” tulis Annisa, saat mengomentari pidato salah satu DPD.
Sebelumnya Annisa juga mengunggah beberapa pernyataan pakar terkait aksi pengambilalihan partai.***