Berpotensi Timbulkan Kerumunan, Yogyakarta Tidak Terapkan Sistem Shift Saat PTM

PR SOLORAYA - Jika wilayah masuk ke dalam zona oranye atau merah, maka pelaksanaan uji coba PTM di Yogyakarta akan dihentikan.

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com melalui Antara News pada 27 April 2021, Heroe Poerwadi selaku ketua harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menjelaskan bahwa pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka akan menyesuaikan status zona wilayah tersebut.

“Uji coba sekolah tatap muka di Yogyakarta hanya dilakukan di zona hijau dan kuning. Begitu wilayah tersebut masuk menjadi zona oranye atau merah, maka uji coba akan langsung dihentikan,” jelas Heroe.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Perundungan Lee Hyunjoo, Mantan Anggota APRIL Tempuh Jalur Hukum

Sebagian besar rukum tetangga (RT) di Kota Yogyakarta masuk zona hijau. Data tersebut sesuai dengan aturan zonasi dalam PPKM mikro.

Berdasarkan data statistik tersebut, terdapat 2.397 RT yang telah memasuki zona hijau dan sebanyak 137 wilayah RT telah memasuki zona kuning.

Sementara untuk status zona oranye hanya terdapat di satu wilayah RT yang terletak di Kelurahan Baciro dan tidak ada satupun wilayah RT yang memasuki zona merah.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Sukabumi, Getaran Dirasakan di Jakarta hingga Bogor

Heroe menjelaskan bahwa kunci dalam pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka terletak pada masing-masing wilayah.

“Makanya, kunci dalam pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka ini sebenarnya berada di wilayah. Yaitu bagaimana wilayah mampu menjaga agar wilayahnya tetap berada di zona hijau. Kuncinya justru ada di masing-masing wilayah,” jelas Heroe.

Kegiatan uji coba sekolah tatap muka akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama akan dilaksanakan pada pekan ini hingga 7 Mei 2021 yang diikuti oleh 10 sekolah pada jenjang SD dan SMP.

Baca Juga: Pengelola Terminal Giwangan: Bus dari Solo ke Yogyakarta Tidak Diperbolehkan Beroperasi Selama Larangan Mudik

Sedangkan uji coba sekolah tatap muka tahap kedua akan dilaksanakan pada 20 Mei-17 Juni 2021.

Dalam pelaksanaannya, seluruh siswa di setiap sekolah wajib masuk tiga kali dalam sepekan.

Baca Juga: Terkait Penyederhanaan Birokasi, Ganjar Pranowo Sebut Jawa Tengah Sudah Siap

Dalam satu kelas di setiap sekolah wajib dibagi menjadi dua kelompok agar bisa masuk secara bergantian setiap hari.

“Memang tidak dibagi dalam shift karena pergantian shift justru berpotensi menimbulkan kerumunan. Anak yang datang dan pulang sekolah bisa bertemu,” kata Heroe.***