Mantan Komandan Buka Suara soal Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Mulai Curiga Ada Faktor Eksternal

4 Mei 2021, 13:21 WIB
Ilustrasi KRI Nanggala 402. /Instagram/@tni_angkatan_laut

 

PR SOLORAYA - Penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali utara beberapa waktu lalu masih menjadi misteri.

Saat ini pihak TNI AL masih mendalami penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402, yang menenggelamkan 53 awak kapal tersebut.

Sejumlah negara bahkan ikut membantu untuk mencari kepingan kapal selam KRI Nanggala-402, yang dikabarkan terbelah menjadi tiga bagian.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Kapolri Keluarkan Aturan di Tempat Wisata Selama Pandemi Covid-19

Hingga saat ini, muncul beragam desas-desus soal penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402, salah satunya adalah karena faktor eksternal.

Beredar kabar bahwa saat KRI Nanggala-402 menggelar latihan pada 21 April 2021 lalu, karena tembakan rudal kapal selam kelas nuklir Prancis SSN Emeraude.

Namun isu yang membuat heboh masyarakat itu, dibantah habis-habisan oleh pihak TNI AL.

Baca Juga: Berkisah Usai Avengers: Endgame, Marvel Studios Rilis Tampilan Perdana Film Eternals

Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, S.E, M.M, baru-baru ini mengungkapkan pendapatnya soal penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Ali telah menjabat posisi Komandan KRI Nanggala-402 pada tahun 2004 silam.

"Kita belum bisa memutuskan ini internal atau eksternal, karena saya tidak berada dalam kapal itu, dan saya tidak terlibat dalam latihan," ujar Ali, kepada Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia Siap Bergulir Mulai Juli, PSSI: Kita Tunggu Rekomendasi Kemenkes dan Kemenpora

Ali pun memastikan informasi dari prajurit lain yang menjadi saksi latihan KRI Nanggala-402.

Dari keterangan yang didapat, Ali mulai curiga bahwa ada faktor eksternal, yang berupa faktor alam, sebagai penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402.

"Tapi saat saya tanya ke orang-orang yang latihan, dua-duanya bisa terjadi. Terakhir, saya agak mulai curiga ke arah eksternal, tapi kita belum bisa memutuskan," katanya.

Baca Juga: Jarang Pulang Selama Ramadhan, Raffi Ahmad Sampai Punya Kamar di Studio TV dan Beralaskan Kasur Tipis

Sejumlah pakar yang meneliti menemukan indikasi adanya internal solitary wave pada 21 April 2021.

"Eksternalnya, pada tanggal itu memang terjadi internal solitary wave atau gelombang soliter internal," ucap Ali.

"Bisa jadi akan berpengaruh banyak pada kapal selam, mungkin di permukaan air tidak terlihat, tapi di kedalaman akan terasa. Itu kalau menurut teori mereka akan menarik kapal lebih cepat ke bawah," tambahnya.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Musim Baru Liga 2 Indonesia, Ketum PSSI Berikan Pesan Khusus Kepada Raffi Ahmad

Internal solitary wave bisa membuat kapal selam kehilangan keseimbangan.

"Pada proses di Nanggala itu, mereka sedang proses menyelam, karena mereka tidak berjalan, maka oleng dan agak ekstrem," ujarnya.

Seorang ilmuwan juga mengecek, bahwa pada tanggal 21 April 2021 tersebut terjadi pusaran laut yang cukup kuat.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler