Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dipastikan karena Kecelakaan, Begini Penjelasannya

18 Mei 2021, 17:32 WIB
Penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan karena kecelakaan dan bukan karena meledak. /Instagram.com/@tni_angkatan_laut

PR SOLORAYA - Dalam kasus tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, dipastikan jika kapal tersebut tenggelam karena kecelakaan dan bukan meledak.

Penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 ini diungkapkan oleh Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers di Lanal Denpasar, Bali, pada Selasa, 18 Mei 2021, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.

Menurut penjelasan Isnurwanto, apabila kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam akibat ledakan, maka seharusnya ada suara ledakan yang ditangkap sonar kapal evakuasi dari dalam air.

Baca Juga: Satu Bulan Pasca Tenggelam, Serpihan Kapal Selam KRI Nanggala-402 Akhirnya Berhasil Diangkat ke Permukaan

"Kalau meledak kapal-kapal kami yang melakukan evakuasi dan mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara di dalam air, pasti mendengar karena ingat pada saat latihan penembakan dengan torpedo kepala latihan," jelas Isnurwanto.

Adapun latihan penembakan yang dilakukan sebelumnya tidak hanya latihan penembakan bawah laut, namun juga penembakan anti udara.

"Tidak hanya penembakan bawah laut tapi juga penembakan anti udara, anti kapal selam sudah dilaksanakan kan semuanya," ungkapnya.

Baca Juga: Polisi Telah Tetapkan Dua Tersangka Terkait Kasus Waduk Kedung Ombo, Salah Satunya Masih di Bawah Umur

Latihan penembakan ini bahkan telah masuk di tahap yang ketiga, dari empat tahap yang akan dilaksanakan.

"Ini tahap yang ketiga dari empat tahap yang kami laksanakan, kalau meledak kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara di dalam air, pasti mendengar," sambungnya.

Selain itu, pihaknya menegaskan jika daerah-daerah yang berada di luar daerah penembakan telah dijaga oleh kapal-kapal yang memiliki kemampuan mendeteksi suara di bawah air, sehingga jika terjadi ledakan, seharusnya kapal-kapal tersebut bisa mendengarnya.

Baca Juga: Pembangunan Sudah Capai 73 Persen, Kereta Cepat Jakarta Bandung Siap Diuji Coba Akhir 2022

"Namun ini (suara) tidak ada sehingga murni adalah ini kecelakaan bukan meledak," sambungnya.

Tidak hanya itu, hal yang mempertegas jika kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam karena kecelakaan dan bukan karena meledak adalah tidak adanya barang-barang dalam kapal yang berhamburan di permukaan laut.

Isnurwanto mengatakan, jika kapal selam KRI Nanggala-402 benar-benar meledak, seharusnya pecahan-pecahan kapal selam akan muncul ke permukaan.

Baca Juga: Menangis Lihat Anak-anak dan Lansia Atas Serangan Israel, Hannah Al Rasyid: Tolong Jaga Palestina dalam Doamu

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang di perairan utara Bali pada 25 April 2021.

KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak pada saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.

Sebanyak 53 prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur dalam tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 ini.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler