PR SOLORAYA – Hari Musik Dunia atau Fête de la Musique adalah perayaan tahunan yang berlangsung pada tanggal 21 Juni untuk menghormati para musisi.
Lebih dari 120 negara merayakan Hari Musik Sedunia dengan menyelenggarakan konser publik gratis di taman, jalan, stasiun, museum, dan tempat umum lainnya.
Hari Musik Sedunia didirikan oleh Menteri Kebudayaan Prancis, Jack Lang dan juga Maurice Fleuret, seorang komposer Prancis pada tahun 1982.
Baca Juga: Profil Markis Kido, Legenda Bulu Tangkis Indonesia
Pada bulan Oktober 1981, Jack Lang, Menteri Kebudayaan Prancis, menunjuk Maurice Fleuret sebagai Direktur Musik dan Tari, dan keduanya menyusun rencana untuk membawa musisi ke jalanan untuk bermain musik bersama.
Maka pada 21 Juni 1982, Fête de la Musique pertama berlangsung di Paris, dengan ribuan warga di seluruh Prancis keluar untuk memainkan musik.
Acara tersebut menjadi sangat populer sehingga menyebar ke seluruh dunia dan diadopsi oleh lebih dari 120 negara, termasuk di Negara India.
Hari Musik Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 Juni dirayakan karena bertujuan untuk pertama, untuk mendorong musisi amatir dan profesional untuk tampil di jalanan.
Kedua agar banyak konser gratis diselenggarakan, dan semua genre musik dapat diakses oleh publik di seluruh penjuru dunia.
Namun, sayangnya Hari Musik Sedunia tidak diselenggarakan di Indonesia, karena kurangnya sosialisasi dan budaya yang berbeda dengan masyarakat Eropa.
Baca Juga: Absen Latihan Dua Kali dalam Seminggu, Dean Henderson Belum Bisa Bela Timnas Inggris
Di Indonesia sendiri juga memiliki Hari Musik Nasional yang jatuh setiap tanggal 9 Maret.
Tanggal tersebut dipilih bersamaan dengan hari lahir pahlawan nasional Wage Rudolf Soepratman, pahlawan dibalik terciptanya lagu Indonesia Raya.
Peringatan Hari Musik Nasional pertama kali dilakukan pada tanggal 9 Maret 2013 melalui keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013.
Meskipun berbeda aliran, setiap orang tetap saja menyukai musik.***