Menghadapi Cuaca La Nina, BMKG Himbau Masyarakat Harus Siaga

15 November 2021, 18:38 WIB
Cuaca La Nina /Karawangpost/Pexels/ ArtHouse Studio

BERITASOLORAYA.com-Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tedy Artiawan menyampaikan bahwa anomali cuaca La Nina akan muncul kembali dan indeksnya diperkirakan telah mencapai 83 dalam level rendah-sedang.

Cuaca La Nina berpotensi menimbulkan banjir besar. Potensi dari cuaca La Nina disampaikan oleh BMKG masyarakat harus siaga. Hanya dalam tempo tiga hari, delapan peristiwa bencana alam terjadi di Cianjur, Jawa Barat.

BPBD menyampaikan tekait fenomena hidrometeorologi, tersebar sebanyak 8 kecamatan. Diantaranya, banjir bandang, genangan banjir, longsor, serta tanah bergerak.

Baca Juga: Tugas Brimob Semakin Berat, Kapolri Beri Peringatan Ini.

Sementara itu, BPBD telah melakukan persiapan dari adanya potensi cuaca La Nina. BPBD menghimbau agar masyarakat tetap memantau dan mengawasi bila bencana alam terjadi.

Kami sudah menyiagakan seluruh relawan tenggap bencana (Retana) di masing-masing desa dan kecamatan, agar memantau, mengawasi hingga mengevakuasi warga bila bencana alam itu terjadi,” kata Tedy, pada Rabu 3 September 2021.

Adapun daerah-daerah yang berpotensi dari datangnya cuaca La Nina yakni Ciancur, Medan, DKI Jakarta, dan tiga kawasan laten banjir di Bandung Selatan (Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot).

Baca Juga: Gara - Gara Tenaga Marshal Terbatas, Balapan IATC di Mandalika Akhirnya Dibatalkan

Selain itu, wilayah Kalimatan Barat, luapan sungai Kapuas dan anak-anak sungainya turut menggenangi di kanan dan kiri sisi sungai di lima kabupaten.

Hal ini dikarenakan hujan besar di hulu Kapuas yang dipicu dari tekanan udara yang rendah, akibat hadirnya arus laut dengan suhu tinggi di Laut Natuna bagian selatan.

Akibat dari hujan deras di hulu sungai Kapuas menyebabkan luapan air dalam jumlah besar yang menambah curah hujan monsunal di Kalimantan Barat.

Baca Juga: Hasil survei Y-Publica: Prabowo Subianto dan Puan Maharani Pasangan Terkuat untuk Pilpres 2024

Dwikorita memaparkan bahwa bencana alam yang terjadi dari La Nina tidak dapat dicegah, namun masih bisa diminimalisir risikonya, dengan langkah penanggulangan bersama yang terkordinasi dan saling bersinergi di antara lembaga pemerintahan.

“Peringatan dini yang dikeluarkan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan jeda waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mengingat fenomena cuaca dan iklim bisa diprakirakan,” kata Dwikorita.***

 

Editor: Siti Charirotun Nadhifah

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler